Kamis 04 Aug 2016 03:06 WIB

Tim Unair Temukan Zat untuk Perangi Infeksi Nosokomial

Rep: Binti Sholikah/ Red: Dwi Murdaningsih
Bakteri (ilustrasi)
Foto: ecofriend
Bakteri (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Tim Imunologi Pasca Sarjana Universitas Airlangga (Unair) melakukan penelitian terhadap zat dalethyne yang ternyata mampu menanggulangi infeksi nosokomial. Saat ini, infeksi nosokomial menjadi masalah besar yang dihadapi rumah sakit di seluruh dunia. Nosokomial adalah infeksi yang didapatkan seseorang saat berada di rumah sakit.

Berdasarkan data WHO tahun 2016, tercatat 7 nosokomual kasus dari 100 penderita masuk rumah sakit (di negara berkembang) dan 10 kasus dari 100 orang yang MRS (di negara sedang berkembang) yang terjadi di seluruh dunia. Negara-negara Eropa sekitar 7,1 persen dan AS sekitar 4,5 persen.

Infeksi nosokomial disebabkan mikroba superbugs yang resisten terhadap antibiotik. Pasien bisa terjangkit infeksi nosokomial pada saat kunjungan ke rumah sakit, waktu rawat inap dan rawat jalan. “Jika tidak ditanggulangi, infeksi ini dapat menimbulkan kecacatan bahkan kematian,” ujar Koordinator Program Studi Imunologi Pasca Sarjana  Unair, Agung Dwi Wahyu Widodo, Rabu (3/8).

Agung menjelaskan, infeksi nosokomial berhubungan dengan beberapa penyakit, antara lain penyakit infeksi saluran kemih, penyakit infeksi aliran darah, pneumonia dan infeksi pada luka operasi. Oleh sebab itu, dunia kedokteran terus menerus melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi infeksi tersebut.

Nosokomial umumnya disebabkan oleh beberapa mikroorganisme, di antaranya, Methicillin Resisten Staphylococcus Aureus (MRSA), Extended Spectrum Beta Lactam (ESBL), Klebseilla Pneumonia Carbapenemase (KPC), dan Pseudomonas Aeruginosa.

Tim Imunologi Unair melakukan dua tahapan dalam pengujian zat dalethyne, yakni secara in vitro dan in vivo. Secara in vitro menggunakan mikroba penyebab infeksi nosokomial, sedangkan in vivo menggunakan hewan coba untuk melihat efektivitas pengobatan pada infeksi.

Zat aktif dalethyne ini ditemukan oleh orang Indonesia bernama Kayapan Satya Dharshan. Zat dalethyne ini ditemukan dari buah zaitun melalui sejumlah proses. Ia menciptakan mesin khusus yang dapat memisahkan komponen penting pada minyak dengan menggunakan oksigen, yakni peroksida, anisidin, iodin, dan aldehid, yang kemudian disebut dalethyne. Dharshan telah mendaftarkan hak ciptanya di Intellectual Property Office United Kingdom Number GB 2473440.

“Bersama Tim Imunologi Pasca Sarjana Unair kami akan melakukan penelitian lanjutan untuk membuat produk baru, yang rencananya diluncurkan bulan September nanti, produknya untuk pemakaian luar berbentuk cair, padat dan semi cair,” terang CEO dan Founder Dermozone tersebut. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement