REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Lima mahasiswa Program Studi Fisika FMIPA UGM berhasil mengembangkan otot buatan untuk robot dan industri otomotif. Mereka adalah Febrilian Dwi L, Arjun Prayoga Aji, Tanty Dwi Purwita, Yeti Rafitasari, serta Harry Miyosi S.
Ketua pengembang otot buatan itu bernama magnet elastis atau MaLis, Febrilian mengatakan kebanyakan robot digerakkan dengan sistem atau aktuator yang berbasis pada motor listrik.
Hanya saja penggunaan aktuator berbasis motor listrik memiliki keterbatasan ukuran dan bentuk. Tidak hanya itu, transimisinya yang kompleks membuat gerakan robot terbatas dan tidak bisa terkontrol secara akurat.
"Selain itu, aktuator biasanya terbuat dari elemen keras, sehingga berat dan menimbulkan suara bising," tutur Febrilian, Rabu (3/8).
Maka itu, menurutnya diperlukan suatu material lunak elastis untuk keperluan teknologi masa depan yang berbasis pada human engineering dan keselarasan antara mesin dan manusia.
Namun begitu, hingga saat ini material yang paling menjanjikan untuk dijadikan alternatif otot buatan adalah liquid crystal elastomer yang sintesisnya sulit dan sangat mahal.
Melihat kondisi tersebut kelima mahasiswa UGM ini melakukan penelitian untuk menemukan komposisi bahan otot buatan alternatif yang memiliki karakteristik dengan parameter-parameter tertentu.
Tentunya dari bahan yang terjangkau dan mudah didapat, sehingga dapat menjadi alternatif sintesis liquid crystal elastomer untuk keperluan otot buatan.
Mereka pun melakukan inovasi dengan membuat magnet elastik sebagai alternatif pengganti otot buatan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode doping bahan basis yakni karet dengan bahan yang bersifat magnetik.
Bahan tersebut kemudian diuji kemampuan lengkungan dan simpangannya ketika diberi medan magnet tertentu. Setelah itu diuji ketahanannya terhadap beban yang dikenakan.
Febrilian menyebutkan dari hasil penelitian menunjukkan magnet elastik yang mereka kembangkan sebagai alternatif otot buatan memiliki ketahanan dan kemampuan yang maksimum dari campuran antara 50 persen gasket dan 50 persen serbuk magnet.
Dari hasil itu diketahui bahwa bahan karet yang paling berpotensi untuk menjadi bahan otot buatan adalah jenis bahan gasket.
Hasil penelitian yang lahir dari Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian Eksakta (PKM-PE) UGM ini telah memberikan alternatif aktuator yang dapat dimanfaatkan dalam bidang kedokteran robotik, maupun industri otomotif.
Aktuator dari magnet elastik ini dapat menghasilkan pergerakan yang berkelanjutan serta memiliki kepresisian dan keakuratan yang tinggi.
"Hasil penelitian ini berpotensi untuk mendukung teknologi masa depan yang berbasis human engineering dan keselarasan antara mesin dan manusia dengan bahan yang murah dan mudah didapat," katanya.