REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Limbah aluminium ternyata bisa digunakan menjadi produk deodoran. Produk inovatif deodoran karya tiga mahasiswa Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Brawijaya berhasil meraih penghargaan pada ajang 2nd International Art Creativity & Engineering Exhibition (2nd I+ACEH) yang diselenggarakan oleh Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI) di Banda Aceh, 20-21 Juli lalu.
Pada kegiatan yang telah diakui organisasi invention dunia World Invention Intellectual Property Associations (WIPA) tersebut, tim dari Teknik Kimia UB memamerkan karya ALCANDEON (Alumunium Cans Antiperspirant Deodorant), alat penghilang bau badan yang terbuat dari limbah alumunium.
Tim ALCANDEON terdiri dari Surya Diki Andrianto, Rachdian Rizqi Abadi, Septia Astuti, dan dibimbing oleh dosen Bambang Ismuyanto, MS. Pada kompetisi ini mereka meraih penghargaan di bidang Environment berupa Gold Medal dan Special Award dari Association Innovation Award (AIA) Korea Selatan.
Ajang ini diikuti 60 peserta baik dari siswa tingkat SMA/SMK maupun mahasiswa dari lintas negara seperti Indonesia, Malaysia, Bangladesh, Kamboja, dan Korea Selatan. Berdasarkan keterangan ketua tim, Surya Diki, karya ini terinspirasi dari sulitnya limbah alumunium terdegradasi dari lingkungan. Di lain sisi, alumunium merupakan salah satu unsur penyusun tawas, bahan dasar deodoran.
"Limbah alumunium bisa didapatkan dari kaleng atau bekas alumunium foil pada kemasan obat dan minuman instan," jelasnya, Rabu (27/7).
Proses pembuatan produk yang telah dikembangkan selama dua bulan di Laboratorium Sains Teknik Kimia UB tersebut dengan cara mengekstrak limbah alumunium dengan Kalium Hidrooksida (KOH) kemudian direaksikan dengan Asam Sulfat (H2SO4). Nantinya reaksi ini akan menghasilkan Kalium Aluminium Sulfat atau tawas.
"Kelebihannya produk ini tidak mengandung unsur klorin (CI) yang dapat menyebabkan iritasi kulit," tambah mahasiswa semester 5 tersebut.
Surya Diki melanjutkan, alumunium juga berfungsi untuk mengecilkan pori-pori kulit sehingga tidak mengeluarkan keringat (antiperspirant). Dari hasil uji coba produk juga didapatkan hasil derajat keasaman pada kulit (PH) mencapai 3,9 atau sesuai dengan kondisi kulit manusia. Biaya produksi ALCANDEON di kisaran Rp.10.000/buah.