Selasa 26 Jul 2016 16:35 WIB

Tong Sampah Pintar Karya Siswa SMA Bisa Memilah Sampah

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Ilham
Tong sampah, smart trash bin buatan, Ryan Timothy Abisha.
Foto: Wilda Fizriyani/Republika
Tong sampah, smart trash bin buatan, Ryan Timothy Abisha.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama tempat sampah pintar atau smart trash bin begitu saja muncul dalam otak Ryan Timothy Abisha. Tidak ada makna tersendiri dari penamaan alat temuan dari siswa kelas dua SMA di Sampoerna Academy Jakarta ini.

Meski tidak memiliki nama yang bombastis, temuannya ini telah berhasil menorehkan namanya sebagai pemenang medali perak di ajang International Exhibition for Young Inventors (IEYI) di Harbin, Cina, pada 15 sampai 20 Juli lalu. Bahkan, ia memperoleh Special Award from Japan dan Special Award form Macau.

Ryan menceritakan, temuannya ini berbeda dengan tong sampah pada umumnya karena bermuatan teknologi. Sebab, alatnya ini bisa membedakan sampah berdasarkan kategori organik, non-organik atau metal. “Kalau tong sampah biasa kan gak ngapa-ngapain, kalau yang ini bisa langsung kebuka sendiri kalau didekatin sampah yang sesuai kategorinya,” ujar Ryan kepada wartawan belum lama ini.

Membukanya secara otomotatis alat ini karena terdapat sensor di atas penutup tempat sampahnya. Menurut Ryan, sensor ini terbentuk dari activated carbon yang dibuat oleh dia sendiri. Untuk bahan-bahannya, dia membutuhkan tempat sampah dengan penutup biasa, card board, motor penggerak, cat elektrik, sensor, activated carbon, dan sumber listrik yang besarannya lima volt (baterai). Pembuatan alat yang bisa mencapai dua bulan ini mampu menghabiskan uang sebesar Rp 700 ribu.

Ide pembuatan alat ini muncul atas kondisi kota Jakarta. “Menurut berita, enam ribu hingga tujuh ribu ton sampah kita dikumpulkan ke TPA Bantargebang, Bekasi,” kata Ryan. Sampah yang terkumpul di sana pun hasilnya tercampur dengan berbagai jenis sampah. Padahal sampah sudah seharusnya dipisah berdasarkan kategori agar lebih mudah didaur ulang.

Di samping itu, Ryan tidak menampik pemerintah telah menyediakan tempat sampah termasuk pemilahan jenis sampahnya di lokasi umum. Bahkan, tempat sampah yang disediakan pemerintah harganya bisa mahal. Namun sayangnya, fakta di lapangan membuktikan masyarakat tidak mengetahui benar cara memilah jenis sampah. Mereka terkadang memasukkan sampah organik di tempat yang non organik.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement