REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Usaha Kecil Menengah (UKM) yang menjadi tulang punggung ekonomi di berbagai negara Asia Pasifik, membuat teknologi tak luput ikut andil dalam perkembangan kemajuannya.
Hal itu dilakukan, PT Duta Kalingga Pratama dalam upaya memajukan bisnisnya dengan mentransformasikan perusahaan menggunakan teknologi.
Perusahaan pemindai barcode asal Indonesia itu berhasil memenangkan kontes yang dilakukan Microsoft, New World of Work Make Over Contest pada akhir tahun lalu. Atas kemenangan yang diperoleh, PT Duta Kalingga Pratama berhasil mendapat dukungan teknologi senilai Rp 220 juta dai Microsoft dan beberapa sponsor lain seperti Lenovo dan Jabra.
Setelah melalui proses seleksi yang ketat, perusahaan asal Indonesia tersebut menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang berhasil mendapatkan dana segar untuk terus mentransformasikan diri menjadi perusahaan dengan basis teknologi yang tinggi.
"Perusahaan kami menyediakan solusi end-to-end kepada pelanggannya, dan dengan demikian kebutuhan berbagi data secara mobile dan real-time merupakan sesuatu yang sangat penting," jelas Efril Busyra, Technical Advisor, PT. Duta Kalingga Pratama, pada keterangan tertulis belum lama ini.
Efril mengungkapkan perusahaannya kini mampu bertransformasi lebih produktif dan kolaboratif berkat dukungan teknologi berupa Office 365 dan Skype for Business. Ia mengatakan, kedua hal tersebut membuat tim sales perusahaannya dapat bekerja sepenuhnya secara mobile.
"Selain itu, sejak kami mendokumentasikan data kami dengan Azure, proses back up data dapat dilakukan secara otomatis dan data-data juga tersimpan secara aman di dalam cloud," ujarnya.
Rudy Sumiadi, SMB lead, Microsoft Indonesia, mengklaim melalui kontes yang diadakan Microsoft itu, mereka dapat membantu perusahaan UKM moderen untuk produktif dalam bertransformasi secara digital.
"Dengan dukungan teknologi berupa langganan paket Office 365 selama setahun, kredit Azure, 9 unit laptop dan desktop dari Lenovo, dan 10 unit headset Jabra, diharapkan perusahaan mampu lebih produktif dalam penggunaan teknologi," paparnya.