REPUBLIKA.CO.ID,
Oleh Ichsan Emrald Alamsyah/wartawan Republika
Berawal dari dorongan senior kepada junior, hingga lahirlah sang makara. Makara adalah robot namun bukan sekadar robot. Makara adalah mimpi anak bangsa untuk menjaga perairan Indonesia.
“Di dunia internasional tak hanya angkasa yang berkembang dengan kapal tanpa awaknya, tapi juga dunia maritim. Sayang di Indonesia belum berkembang,” tutur Ketua Autonomous Vehicle Team Universitas Indonesia (AMV UI), Zulfah Zikrina. Tim AMV UI adalah kelompok mahasiswa lintas jurusan yang gemar membuat robot. Tak sekadar robot, namun kapal air tanpa awak atau disebut roboboat.
Zulfah pun bercerita awal mula tim ini terbentuk. Semuanya bermula dari mahasiswa teknik perkapalan angkatan 2009, Harimukti yang ikut dalam tim robotik UI. Ketika itu menurut dia belum ada divisi khusus yang mengembangkan robot kapal tak berawak.
Berupaya untuk mengaplikasikan ilmu akademik yang ia peroleh dari bangku kuliah, ia pun berupaya mengembangkan robot kapal tak berawak. Hingga kemudian lahirlah divisi khusus dalam tim lomba robotik UI, yaitu tim AMV UI.
Tim AMV pun kemudian berupaya keras menciptakan purwarupa kapal tak berawak. Pada tahun 2012, tim AMV UI sukses menciptakan kapal tak berawak pertama mereka yang disebut Makara 1. Tak puas hanya menciptakan, mereka pun ingin menguji kemampuan kapal mini di perlombaan internasional.
Ketika itu tutur Zulfah, dua orang anggota diberangkatkan ke kompetisi Roboboat internasional (International Roboboat Competition )di Amerika Serikat. Sayangnya ketika itu awan gelap menaungi tim AMV UI meraih kesuksesan.
Ketika sedang membawa kapal tersebut menggunakan mobil dan melewati jalan tol, tak sengaja Makara 1 jatuh. Tak hanya jatuh, Makara I terlindas truk yang lewat di jalan tol tersebut. Harapan tim AMV UI pun hancur berserakan layaknya Makara untuk mengikuti lomba .
Apalagi di saat yang sama regenerasi tim AMV juga berjalan lambat. Namun, inovasi tampaknya tak mengenal kata berhenti.