Rabu 20 Jul 2016 20:03 WIB

Mahasiswa Ubaya Buat Pembungkus Ponsel dari Limbah Rotan

Rep: Binti Sholikah/ Red: Winda Destiana Putri
Handphone
Foto: Darmawan/Republika
Handphone

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya), Isahito Norhatan, membuat prototype chasing handphone yang berbahan dasar limbah rotan.

Mahasiswa Jurusan Desain Manajemen Produk Fakultas Industri Kreatif (FIK) angkatan 2011 ini menjelaskan, ide awal pemilihan bahan limbah rotan karena ia melihat banyak limbah kulit rotan yang tidak terpakai. Sehingga ia berpikir untuk mengubah limbah tersebut menjadi sebuah barang yang berguna dan memiliki nilai jual.

"Setelah saya melakukan beberapa penelitian, ternyata limbah rotan juga dapat digunakan untuk pembuatan casing handphone," ujar Isahito kepada wartawan, Rabu (20/7).

Menurutnya, proses pembuatan prototype karya tersebut memakan waktu dua pekan. Ia juga terlibat dalam Isahito penggarapan desainnya. Biaya pembuatannya menghabiskan sekitar Rp 1,5 juta. Tetapi jika diproduksi secara masal, maka biaya per produk menjadi sekitar Rp 99 ribu.

Produk unik dari limbah rotan ini dibuat melalui beberapa tahap. Tahap pertama, paparnya, limbah kulit rotan diubah menjadi serat rotan agar mudah digunakan.

Kemudian dilanjutkan tahap pencetakan dimana serat rotan akan ditekan menggunakan alat pres dan dicetak menjadi bentuk sarung ponsel sesuai dengan yang dibutuhkan.

"Setelah itu tahap terakhir atau finishing yakni serat rotan yang telah dicetak kemudian dirapikan dan siap untuk digunakan," imbuhnya.

Isahito mengklaim, meskipun terbuat dari limbah rotan, produk berukuran 12,6 cm x 6,1 cm ini tahan lama. Sebab, menggunakan bahan hardcase yang menjadikan casing ini tidak mudah tergores dan aman untuk perangkat elektonik.

Produk yang diberi nama Liv Case ini juga menyediakan beberapa pilihan warna, seperti merah, hijau, biru, dan coklat. Warna ini diperoleh menggunakan bahan pewarna alami, misalnya dari kayu secang dan daun tarum.

Ia mengaku ke depan ingin mengembangkan produk tersebut menjadi lebih baik, karena saat ini hanya berupa prototype. Ia juga berencana bekerja sama dengan Fakultas lain untuk memodifikasi perekat agar produk ini bisa lebih fleksibel serta tahan air.

"Setelah berhasil, baru saya ingin memproduksi produk ini ke masyarakat dan membuat untuk semua jenis dan merek handphone maupun tablet," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement