Rabu 20 Jul 2016 18:06 WIB

Ikatan Imam Turki Usul Larang Permainan Pokemon Go

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Winda Destiana Putri
Aplikasi Pokemon Go saat berada di Komplek Istana Negara, Jakarta, Rabu (20/7). (Republika/ Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Aplikasi Pokemon Go saat berada di Komplek Istana Negara, Jakarta, Rabu (20/7). (Republika/ Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Ikatan Imam Turki Diyanet Sen mengusulkan untuk melarang permainan Pokemon Go.

Ribuan orang telah turun ke jalan hingga berhari-hari hanya untuk mengumpulkan karakter virtual dan telah berkali-kali memasuki Masjid.

Dilansir dari Ansamed, Kamis (14/7) Kepala Diyanet Sen Mehmet Bayrakturar mengatakan permainan ini merendahkan masjid yang merupakan tempat ibadah umat Muslim.

Selain ulama Turki, penggunaan aplikasi permainan ini juga telah menjadi perhatian pemerintah Turki dan Kementerian Kesehatan.

Pemerintah menyarankan untuk tidak bermain saat suhu di luar mencapai puncak terpanas pada pukul 11.00 hingga pukul 16.00. Mereka juga menyarankan untuk tidak melihat layar ponsel saat suhu di luar ruangan berada pada titik terpanas.

Permainan ini telah diunduh hingga 15 juta kali. Bahkan pasukan keamanan di seluruh dunia telah memperingatkan terjadinya kecelakaan karena kurangnya kewaspadaan saat bermain.

Sementara itu permainan Pokemon Go merupakan aplikasi mobile yang dapat merusak Islam. Bayraktutar mengatakan bahwa permainan ini adalah propaganda barat terhadap Islam.

"Saya mengutuk ini, saya ingin melarang permainan ini di Turki," jelas dia.

Dia membuat pernyataan ini setelah sehari sebelumnya Museum Auschwitz melarang gamer bermain di bekas lokasi tewasnya anggota NAZI tersebut.

Seorang pengguna Mehmet Karaca mencoba menggunakan aplikasi permainan virtual ini. Dia bermain di sekitar parlemen nasional, Ankara hingga ke kantor perdana Menteri.

Dia baru berhasil mendapatkan satu setelah berada di dekat kantor Perdana Menteri. Dia juga berhasil menangkap monster virtual tersebut di kantor pemimpin sayap kanan Partai Gerakan Nasional Devlet Bahceli.

Banyak orang mungkin telah menerima permainan Pokemon Go di seluruh dunia bahkan di negara-negara yang belum resmi diluncurkan.

Namun tidak semua orang senang melihat pemuda sepanjang jalan menunduk melihat ponselnya mencari monster virtual tersebut.

Bahkan bom air pernah dilemparkan kearah kerumunan pemain. Sedangkan sebagian lainnya melarang mereka bermain di satu lokasi.

Ikatan Imam Turki khawatir penggunaan permainan ini akan melanggar norma terhadap tempat suci umat Islam seperti masjid. Bayraktutar mengatakan banyak gyms dan stops yang berada di Masjid,

"Permainan ini merendahkan arti penting masjid yang merupakan tempat ibadah bagi umat Islam. Saya ingin permainan ini dilarang di Turki," jelas dia.

Lembaga yang dipimpin Bayraktutar merupakan lembaga yang mengeluarkan fatwa dan mengatur etika Islam serta mengelola tempat ibadah.

Sebelum Pokemon Go, mereka telah melarang permainan Minecraft sebuah game yang mendapatkan nilai ketika berhasil membunuh pemain lain dalam aplikasi virtual tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement