Jumat 15 Jul 2016 01:23 WIB

Robot Dibalik Kematian Penembak Brutal Dallas

Rep: MGROL73/ Red: Winda Destiana Putri
Penembakan Dallas
Foto: Yahoo.com
Penembakan Dallas

REPUBLIKA.CO.ID, DALLAS -- Beberapa waktu lalu Dallas dikejutkan dengan situasi carut-marut nan kacau. Seorang penembak brutal dijalanan Dallas adalah sebabnya.

Setelah polisi Dallas mampu mengatasi perlawanan sang penembak, kini mencuat kabar tentang kematian sang pria yang diduga tertembus peluru dari senjata para polisi, namun beredar kabar algojo dari kematian sang penembak merupakan sebuah robot.

Dua orang eksekutif perusahaan robotik di Amerika mengatakan kepada CNN belum lama ini, peristiwa itu merupakan pertama kalinya robot dilibatkan dalam menangani kasus penembakan brutal.

"Kita tak memiliki opsi lain kecuali menggunakan robot peledak yang kita letakkan di tempat yang mampu meledakkan tersangka," ujar Kepala Polisi Dallas dalam konferensi pers.

Belum diketahui jenis robot apa yang digunakan malam itu. Namun, memang umumnya polisi memiliki perangkat robot untuk mengatasi dan melumpuhkan ledakkan bom.

Dalam melaksanakan aksinya, pada umumnya robot tersebut dibekali dengan flashbang, sebuah perangka pemancar cahaya terang dengan suara yang sangat kencang.

Northrop Grumman Remotec, yang mengaku penyedia pelayanan robot terbesar tersebut menolak untuk memberikan komentar terkait adanya robot yang berperan dalam kematian pria bersenjata di Dallas.

Sean Bielat, Kepala Eksekutif Endavour Robotics, mengatakan robot tersebut ditaksir berharga mahal, sekitar 100,000 USD atau setara Rp 1,3 miliar.

Tipe robot tersebut tidak beraksi secara otomatis, namun harus dioperasikan manusia. Model yang sama digunakan dan dipasang dibeberapa daerah di Iraq.

Namun, menggunakannya dalam melawan seorang tersangka baru terdengar terkait Dallas, karena sebelumnya belum pernah dilakukan.

Bielat mengatakan, penggunaan robot dalam peristiwa tersebut mampu mengurangi tingkat kematian dan meningkatkan keamanan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement