REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesawat ruang angksa Juno milik Badan Antariksa AS (NASA) akhirnya masuk ke orbit Planet Jupiter. Pesawat ini telah menempuh perjalanan selama lima tahun usai peluncuran di Florida. Juno akan menjalankan misi selama 20 bulan untuk mempelajari apa-apa yang terdapat dalam planet terbesar di Tata Surya tersebut.
"Kami berada di sana, kami berada di orbit. Kami menaklukkan Jupiter," ujar Scott Bolton, pemimpin misi eskpedisi Juno, dilansir dari SBS.com.
Juno akan menghabiskan waktu tiga bulan berikutnya untuk mempelajari apa yang ada di balik awan tebal yang ada di Jupiter. Juno juga akan melakukan pemetaan terhadap medan magnet Jupiter. Juno terbang dalam orbit berbentuk telur. Selanjutnya, tugas Juno adalah mencari bukti apakah Jupiter memiliki inti padat. Juno mengemban tugas untuk mencari tahu seberapa banyak air yang ada di atmosfer Jupiter.
Jupiter mengorbit lima kali lebih jauh dari Matahari dibandingkan Bumi. Jupiter memiliki gravitasi yang besar. Begitu besarnya gravitasi di Jupiter mengalihkan banyak komet dan asteroid dari tabrakan yang berpotensi menimpa planet-planet Tata Surya bagian dalam, termasuk Bumi.
Juno diluncurkan di Florida, hampir lima tahun lalu. Pesawat seharga 1 miliar dolar AS ini adalah pesawat ruang angkasa kedua yang mengorbit kepada Jupiter. NASA berharap Juno berada pada posisi yang memungkinkan untuk mengambil gambar close up pertama dari Jupiter pada 27 Agustus mendatang.
Juno akan terbang pada orbit yang snagat elips dengan jarak 4.800 km dari puncak awan Jupiter dan di dalam sabuk radiasi yang kuat di Planet ini. Untuk menghalau radiasi, Juno sudah dilengkapi dengan lemati tinanium. Selama mengorbit, Juno akan mengalami radiasi setara 100 juta kali sinar X.
baca juga: Astronom Identifikasi Eksoplanet Termuda