REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kapal bertenaga matahari "Jalapatih 2" yang dikendalikan sepuluh mahasiswa dari jurusan Teknik Sistem Perkapalan ITS dinyatakan lolos untuk dapat mengikuti ajang "Dutch Solar Challenge" di Amsterdam, Belanda, 3 Juli 2016.
"Saat ini, kami sudah berhasil lolos semua tahap dan diperbolehkan mengikuti lomba," kata seorang dari dua mahasiswi yang tergabung dalam tim, Sekar Adhaninggar, dalam surat elektronik dari Belanda yang diterima akhir pekan kemarin.
Dengan pernyataan lolos dari serangkaian tes sebelum beradu cepat dan bermanuver di kanal-kanal kota Amsterdam, Lemmer, Drachten, Grou, dan Leeuwarden, maka tim ITS diperbolehkan mengikuti kompetisi hingga tanggal 9 Juli 2016.
Sedikitnya ada 39 tim yang terdaftar dari 11 negara yang ikut dalam ajang lomba dua tahunan ini. ITS merupakan satu dari tiga tim yang berasal dari Asia, terdiri dari ITS, UI, dan satu tim dari China.
Sebelum race dimulai, semua tim diharuskan melewati tahap beberapa kualifikasi, meliputi swimming test bagi para pengemudi kapal, yang mana setiap tim diperbolehkan mencalonkan empat driver, technical inspection, mechanical and safety inspection, battery test, stabillity test dan sailing test.
Kapal tim ITS diberi nama Jalapatih 2 yang dalam Bahasa Jawa berarti penguasa perairan dan menjadi kapal generasi kedua yang sebelumnya juga pernah ikut dalam lomba serupa.
Kapal itu terbuat dari carbon fiber sepanjang 6 meter dan digerakkan dengan baling-baling (propeller) sebesar 1,25 PK. Kapal bertipe semi-trimaran dan berawak satu orang itu dilengkapi dengan empat panel solar sel berukuran 80 x 160 cm yang dapat menghasilkan energi maksimum seribu watt power yang digunakan menggerakan propeller.
"Dua tahun lalu, kami sudah ikut, hasilnya memang belum memuaskan. Insya Allah, tahun ini kami lebih siap dan belajar dari pengalaman sebelumnya dan melakukan penyesuaian-penyesuaian yang jauh lebih baik. Mohon doa restunya," kata Agus Santoso, dosen pembimbing yang ikut mendampingi di arena lomba.
Menurut Sekar Adhaninggar, tim yang mengikuti lomba dua tahunan ini sudah terbentuk sejak 2014. Kapal pun dibuat sendiri di Laboratorium Motor Bakar.
"Mudah-mudahan persiapan yang lama ini bisa menghasilkan prestasi maksimal. Kami juga belajar dari pengalaman sebelumnya saat mengikuti lomba serupa dua tahun lalu," kata Sekar.