REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Teleskop ruang angkasa Hubble menangkap keindahan aurora di atmosfer Jupiter. Aurora yang terjadi ketika partikel energi tinggi memasuki atmosfer sebuah planet dan bertabrakan dengan atom gas itu terlihat di kutub planet tersebut.
Para astronom NASA mulanya mengamati badai warna Great Red Spot di Jupiter. Namun, mereka mengalihkan perhatian saat aurora terlihat di planet terbesar tata surya Bimasakti itu.
Tim ilmuwan melakukan pengamatan harian selama beberapa bulan. Mereka mencermati bagaimana komponen aurora menanggapi perubahan aliran partikel bermuatan yang berasal dari matahari.
Aurora Jupiter tampak besar dan ratusan kali lebih energik daripada aurora di Bumi. Perubahan bentuknya seolah tidak pernah berhenti berkat medan magnet yang kuat di planet tersebut.
"Aurora ini sangat dramatis dan yang paling aktif yang pernah kami lihat. Jupiter kelihatan seperti sedang mengadakan pesta kembang api," kata peneliti utama studi, Jonathan Nichols dari University of Leicester, Inggris dilansir laman The Guardian Ahad (3/7).
Belum lama ini, NASA telah meluncurkan pesawat ruang angkasa bernama Juno menuju Jupiter. Selama 20 bulan di Jupiter, Juno diharapkan mampu mengelilingi Jupiter dan mengukur pancaran gelombang mikro dari atmosfer tebal planet itu.
Juno di antaranya menganalisis asal-usul terbentuknya Jupiter supaya dapat menjadi perbandingan dengan planet Bumi. NASA mengatakan, pengamatan dan pengukuran baru juga akan membantu menjelaskan bagaimana matahari dan sumber-sumber lain memengaruhi aurora.