REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Besarnya kebutuhan terhadap kamera pengawas atau CCTV sebagai produk pendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia mendorong PT Panasonic Gobel Indonesia untuk memperkenalkan produk CCTV C-Series. Terlebih, pemerintah saat ini sedang gencar membangun infrastruktur, tak hanya jalan raya, tapi juga mencakup transportasi laut, darat, dan udara.
Manager System Solution Departemen PT Panasonic Gobel Indonesia Hotasi Eben Ezer Nababan mengatakan belanja infrastruktur pemerintah memang sedang besar di bidang jalan tol, pembangunan bandara, dan sebagainya. "Ini memunculkan peluang bagi swasta untuk ikut serta di dalamnya," ujar dia di Jakarta.
Pada 2016, belanja infrastruktur pemerintah mencapai Rp 313,5 triliun. Dana sebesar itu digunakan untuk pembangunan jalan dan pendukungnya. Secara rinci, dana tersebut ada di dalam pos belanja kementerian pemerintah pusat, transfer ke daerah, dan pos pembiayaan.
Hotasi mengatakan pemerintah memerlukan produk-produk pendukung infrastruktur semisal kamera pengawas. Produk-produk itu ditempatkan di berbagai posisi mulai dari jalan raya, bandara, pelabuhan, kantor-kantor dan sebagainya. Namun, pemerintah punya persyaratan kualitas pada kebutuhan tersebut.
Persyaratan itu bahkan menunjuk pada produk-produk yang kualifikasinya di atas mutu produk untuk pasar ritel. Ada TOR yang ditetapkan pemerintah. "Requirement-nya ada," ucap Hotasi.
Melihat peluang itu, Hotasi menyatakan, Panasonic menaruh perhatian pada pasar ritel yang selama ini belum maksimal digarap. Produk CCTV C-Series, misalnya, dimanfaatkan untuk pasar ritel yakni pengguna rumahan, usaha kecil menengah, dan toko-toko ritel.
Strategi yang digunakan adalah dengan melakukan kombinasi antara teknologi analog yang memang menyasar pasar low end dengan kualitas sekelas pasar premium. "Kombinasi itu adalah CCTV analog dengan kualitas gambar HD," ujarnya seraya menambahkan C-Series diluncurkan bersama dengan empat jenis alat perekam digital atau DVR.