Kamis 23 Jun 2016 11:10 WIB

Universitas Brawijaya Siap Produksi Alat Uji Cepat Diabetes Mellitus

Rep: Christiyaningsih/ Red: Winda Destiana Putri
Diabetes
Diabetes

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Para peneliti dari Universitas Brawijaya berhasil mengembangkan diagnostic kit yang dapat digunakan sebagai deteksi dini diabetes mellitus.

Kit Diagnostik GAD65 adalah rapid test untuk mendeteksi diabetes mellitus tipe 1 dan 1,5. Setelah melewati penelitian dan percobaan selama dua puluh tahun, diagnostic kit ini siap diproduksi mulai tahun depan.

Hari ini (23/6), grand launching GAD65 Diagnostic Kit dilakukan di Institut Biosains Universitas Brawijaya oleh Dirjen Sumber Daya Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Pendidikan Tinggi Kemenristek, Ali Ghufron. Tahapan ini merupakan awal pengenalan kepada publik sebagai langkah awal menuju komersialisasi Kit GAD65.

Kit ini mampu mendeteksi awal terjadinya autoimun diabetes. Dalam penggunaannya, kit ini menggunakan serum dari darah manusia yang harus diambil dengan bantuan dokter atau paramedis. Diagnosa dilakukan dengan menggunakan serum darah sebanyak 20 mikrolit. Hanya dalam waktu 30 menit hasil diagnosa dapat diketahui.

"Kit ini tidak memerlukan alat khusus sehingga mudah dilaksanakan pada tingkat layanan medis sederhana seperti puskesmas," kata Aulani'am yang menjadi tenaga ahli Institut Biosains Universitas Brawijaya.

Kit ini bekerja berdasarkan prinsip yang secara umum terlihat seperti pengujian kehamilan yang tersedia di masyarakat. Hasil positif ditandai dengan munculnya dua garis pada control line dan test line. Sedangkan hasil negatif ditandai dengan munculnya satu garis pada control line.

Kit ini merupakan skrining awal terhadap penyakit DM sehingga penting dilakukan terhadap keluarga yang memiliki riwayat penyakit FM.

"Kit GAD65 dapat memprediksi potensi terjadinya diabetes mellitus 10-15 tahun sebelum gejala klinis muncul," kata wanita yang sekaligus dekan Fakultas Kedokteran Hewan ini. Dengan demikian seseorang yang sudah diketahui berpotensi DM dapat mengatur gaya hidup untuk menjaga kesehatannya.

Hadirnya Kit GAD65 diyakini mampu menjadi solusi untuk memangkas biaya uji diabetes mellitus. Penggunaan kit diagnostik dengan tujuan sama berbasis Enzyme Linked Immunosorbent Assay (ELISA) yang tersedia selama ini masih mengandalkan impor.

Biaya diagnosa ELISA pun cukup mahal mencapai Rp 1,5 juta. Aulani'am mengatakan biaya penggunaan Kit GAD65 diperkirakan hanya seperenam dari diagnostik ELISA.

Direktur Institut Biosains Universitas Brawijaya Fatchiyah mengungkapkan pihaknya telah bekerja sama dengan PT Biofarma (Persero) untuk mengajukan sertifikasi produk dan izin edar.

"Produk ini diharapkan mendukung kemandirian bangsa dalam pemenuhan kebutuhan alat kesehatan di masyarakat," jelasnya.

Menurut Fatchiyah, rangkaian proses panjang penelitian juga menguji keefektifan alat di berbagai ras dari Afrika dan Asia. Kualitas Kit GAD65 telah terbukti memiliki sensitivitas dan spesifitas yang tinggi serupa ELISA.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement