REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Teknologi drone kini semakin popular. Pemanfaatan drone dewasa ini telah teraplikasikan pada berbagai bidang. Salah satu bidang yang juga bisa dimaksimalkan oleh perangkat drone ini adalah bidang pertanian.
Perusahaan pembuat drone MMC mengeluarkan model Swift A4 yang membantu menyemrotkan pestisida dengan lebih sempurna. Marketing Manager MMC Raoul Geroi mengklaim, penggunaan drone untuk pertanian mampu menghemat waktu hingga 40 persen untuk penyemprotan pestisida di area yang luas dan menghemat 30 persen kapasitas pestisida yang ada.
Sebab, drone ini mampu menyemprotkan pestisida dengan luas 3 meter sekaligus. Selain mampu menghemat pestisida, dapat digunakan pemantauan tanaman dari jarak jauh, penyerbukan tanaman atau juga pemantauan hewan ternak dari jarak jauh.
Dia mengatakan dalam kegiatan agraria dengan skala besar seorang petani memang akan sangat kerepotan untuk melakukan pemantauan secara langsung. Selain akan banyak menguras tenaga, memantau secara langsung akan membuang banyak kehilangan waktu yang seharusnya bisa kita gunakan untuk kegiatan produktif lainnya. Drone ini, kata dia, membantu pekerjaan lapangan menjadi lebih mudah.
Raoul mengatakan tahun 2016 ini pemerintah Indonesia melalui Presiden Joko Widodo sedang gencar mencanangkan swasembada pangan. Namun, kata dia, program ini memang tidak mudah untuk dikerjakan sebab ada beberapa kendala yang harus dihadapi seperti belum optimalnya jaringan irigasi, benih, ketersediaan pupuk, tenaga kerja, dan penyuluhan program-program pertanian.
Satu contoh kasus yang seringkali menghambat tercapainya swasembada pangan 2016 adalah Irigasi yang rusak yang mencapai 3,3 juta hektar atau 52 persen dari seluruh area pertanian di Indonesia. Menurut dia, keberadaan drone bisa digunakan untuk mengatasi permasalahan ini.
“Nah maka dari itu untuk kegiatan agraris dalam skala besar seperti ini melibatkan drone merupakan pilihan yang sangat tepat untuk mencapai efektivitas dan efisiensi,” kata dia.