Ahad 19 Jun 2016 06:16 WIB

Di Sinikah Letak Oksigen Terjauh yang Ada di Alam Semesta?

Pencitraan oksigen yang dideteksi menggunakan instrumen ALMA.
Foto: NAO
Pencitraan oksigen yang dideteksi menggunakan instrumen ALMA.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ilmuwan mendeteksi keberadaan oksigen dalam jarak yang paling jauh. Ilmuwan berhasil mendeteksi oksigen dalam jarak 13,1 miliar tahun cahaya dari Bumi. Jarak ini sangat jauh. Butuh 13,1 miliar untuk sampai ke sana jika Anda terbang dnegan kecepatan cahaya. Jauh sekali bukan?

Penemuan ini adalah yang terjauh dari apa yang bisa ditemukan oleh para ilmuwan. Dengan temuan ini, ilmuwan berharap bisa mengetahui lebih lanjut mengenai asal usul alam semesta yang disebut fase reionisasi kosmik. Proses ini berlangsyng selama sekitar 1 miliar tahun. Namun, para ilmuwan belum sepenuhnya yakin soal fenomena ini.

"Mencari unsur berat di alam semesta awal adalah pendekatan penting untuk mengeksplorasi pembentukan bintang di masa itu," kata Akio Inoue, ilmuwan dari Osaka Sangyo University di Jepang, dilansir dari Jurnal Science.

Para astronom menemukan oksigen ini menggunakan instrumen Atacama Large Millimeter/submillimeter Array (ALMA) di Cile. Oksigen ini ditemukan di galaksi SXDF-NB1006–2 yang ditemukaan pada tahun 2012. Galaksi ini merupakan salah satu galaksi paling jauh yang pernah ditemukan. Kini, galaksi paling jauh yang ditemukan yakni GN-Z11.

Sebelum mengamati oksigen di galaksi SXDF-NB1006–2, tim telah melakukan simulasi untuk mendeteksi seberapa jauh instrumen ini mendeteksi unsur. Pengamatan dengan alat ini mengonfirmasi bahwa ada bukt-bukti oksigen ditemukan di awal-awal pembentukan alam semesta. Namun, saat itu, oksigen yang ada 10 kali lebih sedikit dibandingkan Matahari.

"Kelimpahan yang kecil ini diperkirakan karena alam semsta masih muda. Simulasi kami meramalkan kelimpahan 10 kali lebih kecil dibandingkan matahari. Namun, kita memiliki hasil yang tidak terduga. Jumlahnya bahkan lebih kecil dari debu," kata asrtrofisikawan Naoki Yoshida.

Para ilmuwan berpiki sedikitnya oksigen di SXDF-NB1006–2 mungkin disebabkan bahwa sebagian gas di galaksi tersebut sudah terionisasi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement