REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Amazon.com tengah mempersiapkan untuk meluncurkan layanan berlangganan musik streaming sendiri, bersaing dengan layanan serupa milik Apple dan Spotify.
Reuters Jumat (17/6) melaporkan, layanan tersebut akan ditawarkan dengan harga 9,99 dolar AS per bulan, sama dengan saingan utamanya, dan akan menawarkan berbagai pilihan daftar lagu.
Saat ini Amazon sedang menyelesaikan lisensi dengan label musik untuk layanan tersebut, yang kemungkinan akan diluncurkan pada akhir musim panas atau awal musim gugur, sumber mengatakan.
Amazon, yang menawarkan layanan streaming musik gratis dengan katalog lagu terbatas untuk pelanggan Prime layanan pengiriman barang dan layanan video-nya, tidak merespons permintaan untuk memberikan keterangan lebih lanjut mengenai layanan musik tersebut.
Meskipun akan menjadi pendatang baru yang terbilang telat untuk memasuki pasar streaming yang kian ramai, Amazon percaya layanan musik yang komprehensif penting bagi ambisinya untuk menjadi 'one stop shop' untuk konten dan barang, kata sumber.
Layanan musik streaming tersebut juga dimaksudkan untuk meningkatkan daya tarik Amazon Echo, speaker yang mampu membantu pengguna untuk mencari informasi di Internet maupun memesan produk dari pengecer dengan perintah suara.
"Sebuah layanan musik akan lebih meningkatkan interaksi sehari-hari antara Amazon dan pelanggan," kata mantan eksekutif musik Jay Samit ketika diberitahu tentang rencana Amazon tersebut.
Layanan baru Amazon itu akan bersaing langsung dengan Apple Music dan Spotify, yang memiliki lebih dari 30 juta lagu. Apple meluncurkan layanannya tahun lalu dengan pendaftar terbanyak di mana pengguna ingin berlangganan layanan musik daripada membayar lagu atau album per individu.
Layanan musik tersebut juga akan menjadi langkah baru bagi Amazon dalam menawarkan layanan berlangganan tahunan. Amazon baru-baru ini memungkinkan pelanggan Prime-nya untuk membayar bulanan.
Perusahaan raksasa Silicon Valley seperti Apple dan Alphabet Google telah berjuang pada layanan musik streaming dalam beberapa tahun terakhir, dengan tujuan untuk mendekatkan lebih erat pada rutinitas sehari-hari pelanggan mereka dan penjualan perangkat drive.
Amazon juga berharap integrasi kuat antara layanan baru tersebut dengan Echo akan membantu memperkuat daya tarik speaker tersebut, kata sumber.
Dirilis secara luas tahun lalu, Echo menjadi kejutan bahwa saingan Google itu saat ini berusaha untuk meniru dengan speaker buatan sendiri.
Langkah ini menunjukkan bahwa Amazon akan semakin menawarkan pilihan media kepada pelanggan Prime, sekaligus menjual layanan langganan tambahan bagi konsumen di mana perusahaan tersebut baru saja meluncurkan sebuah layanan video mandiri.
Layanan musik baru Amazon tidak mungkin mencuri banyak pelanggan Spotify, namun bisa menjadi ancaman bagi pemain lain, kata David Pakman, seorang partner di Venrock yang memimpin perjuangan awal Apel Music, ketika diberitahu mengenai kabar tersebut.
Layanan Amazon, yang disebutnya tak terelakkan itu, kemungkinan akan mengambil sedikit bagian dari potensi pengguna berbayar Apple.