REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Agensi-agensi iklan untuk pertama kalinya beralih ke Instagram lebih sering ketimbang Twitter untuk kampanye iklan lewat media sosial, demikian hasil sebuah survei seperti dikutip Reuters Kamis (16/6).
Ini merupakan indikasi lebih jauh dari pelemahan dalam operasi penjualan iklan yang selama ini menjadi salah satu spot paling cerah bagi Twitter.
Belum lama ini bahkan, perusahan riset eMarketer mengatakan bahwa Snapchat tengah beranjak melampaui Twitter dalam soal pengguna aktif di AS, yang menandakan ancaman terhadap akun media sosial berlambangkan burung biru itu dari para pesaingnya semakin meningkat.
Namun meskipun begitu operasi iklan di bawah Chief Operating Office Adam Bain masih menjadi oase stabilitas bagi keuangan perusahaan. Bain, yang bergabung dengan pada 2010 turut membantu Twitter menangguk pendapatan sekitar 1 miliar dolar AS hanya dalam tiga tahun.
Survei Strata menanyai 83 biro iklan yang menggunakan media sosial sebagai platform kampanye iklannya.
63 persen biro iklan ini mengatakan lebih senang menggunakan Instagram, sedangkan 56 persen mengaku lebih memilih Twitter. Facebook tetap dominan dengan 95 persen menyatakan lebih senang menggunakan jejaring sosial ini.