Senin 13 Jun 2016 06:26 WIB

Video Kini Jadi Lahan Mata Pencaharian

Rep: Nora Azizah/ Red: Winda Destiana Putri
Youtube
Foto: VOA
Youtube

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konten video tidak hanya menjadi senjata strategi pemasaran di masa mendatang. Bagi sebagian orang, video sudah menjadi lahan mata pencaharian.

Salah satunya para vlogger dunia yang meraup dollar melalui Youtube. Daya tarik konten video sedemikian memikat karena mampu menciptakan sejumlah profesi baru dan mendatangkan uang.

Youtube sudah melahirkan banyak bintang dunia. Di antara nama-nama Top Paid Youtubers 2015, akun PewDiePio yang merupakan seorang gamers bahkan diprediksi sudah mendapat penghasilan senilai 12 juta dollar AS hanya melalui video yang ia unggah ke Youtube.

"Ini juga menjadi daya tarik konten video di masa depan," ujar Fabiant Kayatmo, Senior Product Manager Acer Indonesia.

Hingga saat ini sekitar 1 miliar orang di dunia pernah mengakses Youtube. Apabila Youtube merupakan sebuah negara, maka layanan tersebut sudah memiliki penduduk sedikitnya 1 miliar jiwa.

Dari jutaan konten video streaming sudah mendatangkan miliaran penonton. Angka tersebut ibarat sebuah lahan besar sebagai pasar bisnis. Tidak heran bila era big video menargetkan konten video sebagai layanan data utama di masa depan.

Fabiant juga menjelaskan, arus penggunaan data internet di masa mendatang akan jauh lebih banyak dihabiskan pengguna menonton video daripada mengakses konten lainnya.

Hal tersebut diperkuat dari penelitian GSMA 2015, tahun lalu sekitar 50 persen traffic internet sudah dikuasai video. Angka tersebut akan meningkat menjadi 70 persen dalam lima tahun ke depan.

Namun, sedemikian melonjaknya akses video tidak akan sanggup memenuhi kepuasan penonton tanpa ketersediaan perangkat mumpuni. Meski koneksi internet sudah super cepat, bila tidak didukung perangkat canggih dan terjangkau tentu menurunkan ekspektasi penonton dalam menyaksikan konten video.

Saat ini, pengguna lebih mengutamakan device dengan layar yang sudah memiliki kemampuan 4K Video, baik dalam menonton atau merekam gambar.

Perangkat dengan baterai 4 ribu mAh dan kemampuan pengisian super charged juga diutamakan. Ketahanan baterai membuat pengguna tak perlu repot melakukan pengisian daya berulang-ulang. Kemudian device dengan spesifikasi suara beresolusi tinggi juga dikedepankan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement