Senin 30 May 2016 01:22 WIB

Robot Renggut Pekerjaan Manusia?

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Nidia Zuraya
Robot. Ilustrasi
Foto: DigitalTrends
Robot. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Dalam film-film fiksi ilmiah seperti I-Robot, menunjukan pekerjaan manusia bisa dilakukan robot. Kini, hal itu tak lagi fiksi karena sudah dapat direalisasikan. Baru-baru ini, 60 ribu karyawan telah dirumahkan lantaran tergantikan oleh robot.

Perusahaan Apple sebagai penyuplai perusahaan teknologi Foxconn telah merealisasikan hal tersebut. 60 ribu pekerja digantikan robot-robot di sebuah pabrik di wilayah Kunshan, Provinsi Jiangsu, Cina. Pabrik-pabrik di wilayah itu gencar menggiatkan produksi manufaktur.

Perusahaan Foxconn mengkonfirmasi sudah mengotomatisasi pabrik hingga dapat berproduksi tanpa bantuan manusia. Foxconn menampik usahanyad disebut menghilangkan lahan pekerjaan manusia. Sebab diharapkan manusia mampu bekerja di bagian riset dan pengembangan atau bagian kontrol.

"Kita sudah mengaplikasikan teknologi robot untuk menggantikan tugas-tugas yang sebelumnya dilakukan buruh pabrik," katan keterangan resmi Foxconn seperti dilansir dari Market Watch, Ahad (29/5).

Dikabarkan sekitar 600 perusahaan di Kunshan mulai berpikir untuk mengurangijumlah pekerja manusia. Diharapkan robot mampu bekerja lebih cepat sekaligus mengurangi ongkos produksi. Tercatat, dari sekitar 35 perusahaan menghabiskan dana 610 juta dolar AS untuk pengembangan robot.

"Otomatisasi bermain penting dalam operasional pabrik dan kita punya rencana untuk mengembangkan hal ini secara terus-menerus," ujarnya.

Sementara itu, tren penggantian pekerja manusia dengan robot turut terjadi di Amerika Serikat. Sekitar Februari lalu, ada lebih dari 260 ribu robot bekerja di pabrik-pabrik Amerika. Sekitar 31 ribu lebih robot dapat dihargai hingga 1,8 triliun dollar baru saja dipesan dari perusahaan Amerika. Salah satu contoh perusahaan pengguna robot adalah situs jual beli Amazon.com.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement