Kamis 19 May 2016 15:46 WIB

Mahasiswa Inggris Kembangkan Alat Deteksi Kanker Paru-Paru

Paru-paru.Ilustrasi.
Foto: ajronline.org
Paru-paru.Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sehat itu mahal. Ini benar adanya. Untuk itu Anda harus menjaga kesehatan semaksimal mungkin mengingat banyak bakteri maupun virus beterbangan di sekeliling.

Untuk meminimalisir risiko terlambatnya diagnosa terjangkit suatu penyakit berbahaya, mahasiswa dari Universitas Harvard dan Massachusetts Institute of Technology telah mengembangkan breathalyzer yang mampu mendeteksi tahap awal kanker paru-paru.

Perangkat bekerja seperti breathalyzer tradisional, yang mengharuskan pengguna untuk meniup sensor. Alat ini bisa disinkronisasi dengan smartphone, jadi ketika digunakan untuk tes kesehatan paru-paru maka dalam pengujiannya akan muncul salah satu karakter warna merah dan hijau.

Ketika pengguna meniup sensor dan muncul warna merah dari layar smartphone artinya perangkat menemukan gas yang mencurigakan dan jika tiupan menghasilkan warna hijau pada layar smartphone artinya tidak terjadi apa-apa pada kesehatan paru-paru kita.

Dalam demonstrasinya, penemu alat ini, Joseph Azzarelli, seorang mahasiswa doktor MIT kimia, menunjukkan bagaimana breathalyzer bereaksi terhadap siyal bahaya paru-paru terhadap perangkat smartphone.

"Ketika layar smartphone berubah menjadi merah, reaksi L CARD  mengirimkan informasi kepada dokter untuk penanganan lebih lanjut," kata dia.

Jay Kumar, seorang mahasiswa di Harvard Medical School, mengatakan bahwa perangkat ini sekitar 10 kali lebih akurat daripada CT scan, juga memiliki biaya yang terjangkau.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement