REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Andre Brahic, salah seorang ilmuwan yang menemukan cincin Neptunus, meninggal dunia di usia 73. Brahic meninggal pada Ahad (15/5).
Ilmuwan Prancis ini adalah salah satu anggota tim yang pertama kali melihat cincin itu pada tahun 1984, dan menamakannya Kesetaraan, Persaudaraan dan Kebebasan -berdasarkan motto Republik Perancis.
Dalam sebuah pernyataananya, Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan bahwa Brahic tahu 'bagaimana menjelaskan misteri ruang angkasa dengan mudah.' Brahic dipandang sebagai tokoh kunci dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penelitian ke ruang angkasa.
Dia pernah berkata bahwa sains 'bisa membuat mata anak-anak kecil berbinar-binar.' "Dia adalah tokoh brilian: luar biasa hangat, mendalam dan otentik, seorang ilmuwan besar dan juga pendongeng dan penulis yang hebat," kata penerbit dan temannya Odile Jacob seperti dilansir laman BBC News.
Penemuan cincin Neptunus, bersama dengan astronom Amerika William Hubbard, merupakan kelanjutan dari minatnya terhadap cincin Saturnus.
Dalam karyanya bersama Komisi Energi Atom dan Energi Alternatif di Paris dan sebagai profesor di Universitas Paris, ia membantu melakukan penelitian ke tata surya melalui NASA dan misi tak berawak Eropa. Pada tahun 1990, sebuah asteroid bernomor 3488 diberi nama Brahic sebagai persembahan dan penghormatan atas karya-karyanya.