REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mulai menyelengarakan kembali acara tahunan, Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2016.
Acara yang mengajak seluruh siswa terbaik se-Indonesia ini dilaksanakan di Palembang dari 16 sampai 21 Mei 2016.
Ketua Umum Panitia OSN 2016, Hamid Muhammad menerangkan, terdapat hal yang berbeda pada kegiatan kali ini. Kepesertaannya berubah, hanya melibatkan SD, SMP dan SMA yang berorientasi pada akademik. Peserta SMK dan SLB lebih diperuntukkan perlombaan yang berkaitan erat dengan keterampilan.
Tidak hanya itu, Hamid juga menyatakan, tahun ini madrasah kembali dilibatkan, seperti Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (Mts) dan Madrasah Aliyah (MA).
"Madrasah bergabung kembali setelah 2009 berpisah untuk mengikuti OSN tahun ini," kata Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen), Kemendikbud ini saat pembukaan OSN 2016 di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), Senin (16/5).
Menurut Hamid, sebanyak 1579 peserta yang mengikuti OSN tahun ini. Jumlah ini terdiri dari 379 siswa SD, 390 peserta SMP dan 810 siswa SMA. Sementara peserta madrasah, yakni tujuh peserta MI, enam orang dari MTS dan 45 siswa MA. Kemudian peserta dari SMP satu atap juga hadir, yaitu empat peserta.
Hamid menilai, penyebaran peserta OSN memang sangat merata. Hal ini terbukti dengan keterlibatan peserta dari daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T). Jumlahnya terdiri dari 51 peserta SD, 26 siswa baik dari SMP maupun SMA dari daerah 3T.
Menurut Hamid, OSN ini diarahkan sebagai salah satu sarana bersifat implementatif dan efektif. Tujuannya, untuk membina dan membangun karakter siswa.
Para siswa juga diajak mengembangkan kemampuan berpikir kritis, sistematis, kreatif, inovatif dan berkompeteisi sehat melalui kegiatan ini.
Adapun jenis yang dilombakan pada tingkat SD seperti Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Para peserta nantinya memperebutkan tiga tropi yang terdiri dari hasil teori terbaik, eksplorasi dan peserta terbaik. Masing-masing bidang disediakan 10 medali emas, 20 medali perak dan 30 perunggu.
Peraih medali ini akan menerima dana pembinaan dan piagam penghargaan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan.
Sementara tingkat SMP melombakan bidang Matematika, IPA dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Pada SMA sendiri akan mencakup bidang Matematika, Fisika, Kimia, Informatika/Komputer dan Biologi. Kemudian bidang Astronomi, Ekonomi, Kebumian dan Geografi.