Senin 16 May 2016 09:30 WIB

Kesalahan Medis Akibat Human Error Jadi Pembunuh Ketiga di AS

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Winda Destiana Putri
Bendera Amerika Serikat
Foto: anbsoft.com
Bendera Amerika Serikat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penelitian yang diterbitkan di British MedicalJournal memerkirakan sekitar 25 persen dari satu juta orang meninggal akibat kesalahan medis berupa human error di Amerika Serikat pada 2013.

Itulah sebabnya ini perlu ditangani lebih baik. Peneliti dari Johns Hopkins University, Profesor Martin Makary dan Michael Daniel mengakui hal tersebut. Kesalahan medis tak akan disertakan pada sertifikat kematian atau penyebab kematian.

"Itulah sebabnya faktor human error tak menjadi penilaian tahunan sebagai salah satu penyebab kematian pasien di rumah sakit. Ini perlu menjadi kesadaran dan prioritas bersama," katanya, dilansir dari IFL Science, Senin (16/5).

Seorang dokter tentunya tak akan menulis dalam catatannya bahwa dia telah membunuh seorang pasien. Mereka bisa saja digugat oleh pihak keluarga. Banyak dokter tak mau mengakui kesalahan mereka kepada publik, bahkan pada diri sendiri.

Makary menambahkan angka kematian rata-rata 251 ribu pasien akibat human error di AS ini masih terbilang kecil karena itu hanya data pasien yang meninggal di rumah sakit. Ini tidak termasuk pasien yang meninggal setelah dipulangkan ke rumah.

"Ilmu kesehatan semakin matang, seharusnya lebih berani menggambarkan bagaimana kesalahan komunikasi, kesalahan diagnostik, analisis buruk, keterampilan medis dokter tak memadai secara langsung bisa mengakibatkan pasien cedera bahkan meninggal," kata Makary.

Pihak rumah sakit dituntut lebih berani melakukan penyelidikan independen yang cepat dan efisien untuk mengetahui potensi kesalahan yang dibuat petugas-petugas medisnya.

Penulis menyimpulkan meski kesalahan manusia alias human error ini tak dapat dihilangkan, namun rumah sakit setidaknya mampu merancang sistem lebih aman untuk mengurangi frekuensi, visibilitas, dan konsekuensinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement