Senin 16 May 2016 08:45 WIB

Reproduksi Kura-Kura Betina di Dunia Turun Drastis

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Winda Destiana Putri
Kura-kura Galapagos yang terkenal. Ukurannya lebih besar dari kura-kura pada umumnya.
Foto: .
Kura-kura Galapagos yang terkenal. Ukurannya lebih besar dari kura-kura pada umumnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kura-kura adalah ikon dari umur panjang. Ini tidak hanya karena mereka bisa hidup selama satu abad, namun juga mereka bertambah kuat seiring pertambahan usia.

Sayangnya temuan yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences baru-baru ini menunjukkan tingkat perkembangbiakan atau reproduksi kura-kura betina di dunia menurun drastis. Peneliti Iowa State University, Fredric Janzen dan reka-rekannya mencoba menguji penelitian ini.

Mereka mengumpulkan data reproduksi, seperti kelahiran dan kematin pada lebih dari seribu ekor kura-kura bewarna atau Chrysemys picta yang hidup di Sungai Mississippi di barat laut Illinois. Peneliti mengumpulkan data selama 24 tahun terakhir sejak kura-kura tersebut ditemukan di sana pada1988.

Dilansir dari IFL Science, Senin (16/5), setelah mengukur tingkat kelangsungan hidup dan data fisik pada2.234 sarang yang dibangun 600 ekor kura-kura bewarna di sana, tim menemukan bahwa keberhasilan penetasan telur lebih tinggi pada kura-kura berusia tua dibanding berusia muda.

Lalu, mengapa tingkat reproduksi kura-kura betina dikatakan terus menurun? Ini karena jumlah kura-kura tua semakin berkurang di alam.

Angka kematian kura-kura berusia muda juga meningkat dua kali liat setiap 13,8 tahun. Temuan ini menepis pandangan lama yang menyatakan reptil adalah kelompok hewan berumur panjang.

Populasi kura-kura dan penyu kini semakin terancam akibat penurunan kualitas lingkungan dan perburuan manusia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement