REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ilmuwan Jepang berhasil melakukan operasi transplantasi jaringan kulit ke mata pada manusia. Sel induknya berasal dari kulit pasien yang bersangkutan dan terbukti sukses mengembalikan penglihatan.
Pasien pertama di Jepang yang beruntung itu adalah seorang wanita lanjut usia berusia 70 tahun. Dia didiagnosis mengalami degenerasi makula terkait usia (AMD). Ini merupakan penyebab utama gangguan penglihatan pada sebagian besar orang tua.
Peneliti mengambil sepotong kecil kulit dari lengannya, sekitar empat milimeter (mm). Jaringan kulit itu kemudian dimodifikasi dengan sel-sel tertentu untuk menjadikannya sebagai Induced Pluripotent Stem Cell (IPSC).
IPSC berpotensi majemuk dan memiliki kemampuan berdiferensiasi menjadi hampir semua jenis jaringan dalam tubuh. Itu sebabnya jaringan ini bisa dimasukkan ke retina mata.
Sel-sel ini kemudian berkembang menjadi epitel pigmen retina (RPE) yang dikultur di laboratorium untuk tumbuh menjadi lembaran ultratipis. Lembaran ini yang ditransplantasikan ke belakang retina pasien.
"Kami senang karena pasien tak mengalami komplikasi setelah operasi transplantasi ini," kata pimpinan peneliti dari Riken Centre for Developmental Biology, Masayo Takahashi, dilansir dari Science Alert, Selasa (10/5).
Ini merupakan langkah pertama ilmuwan menggunakan IPSC dalam pengobatan regeneratif. Takahashi mengatakan timnya harus terus mengembangkan teknik ini sampai skema serupa bisa dilakukan pada lebih banyak pasien.
Tim sebetulnya berhasil melakukan operasi ini kepada wanita lansia tersebut pada 2014. Namun, peneliti memutuskan baru memublikasikannya dua tahun kemudian demi memantau kemajuan pasien dan mengukur seberapa berhasil modifikasi sel ini berlangsung.
Hasilnya? Sel yang dicangkokkan ke mata ini efektif tanpa efek samping lebih dari setahun. Penglihatan wanita lansia itu pun kembali membaik seperti semula.