Senin 09 May 2016 20:21 WIB

Tim Sapu Angin ITS Siap Jadi Juara di London

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
Foto: wikipedia
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Tim mobil "Sapu Angin 2016" dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya siap mengikuti "Shell Eco-Marathon Drivers World Championship" di Stadion Olympic, London, 30 Juni-3 Juli 2016.

"Kami siap ke London dengan target juara dunia," kata Manajer Tim Sapu Angin ITS, Rizkiardi Wilis Prakoso, di sela peninjauan oleh GM External Relation PT Shell Indonesia, Haviez Gautama, bersama Rektor ITS, Prof Ir Joni Hermana MSc.ES PhD, ke Bengkel Teknik Mesin ITS Surabaya, Senin (9/5).

Mobil "Sapu Angin 2016" yang awal Maret 2016 menjadi juara pertama dalam ajang "Shell Eco-Marathon Challenge Asia 2016" (SEMA-2016) di Filipina itu baru datang di Surabaya pada 30 April lalu.

Menurut Rizkiardi, kesiapan "Sapu Angin 2016" ke London itu dilakukan dengan perbaikan pada mesin untuk meningkatkan performace, antara lain pengaturan mesin, penyesuaian transmisi, dan peningkatan kinerja sistem pengereman.

"Perbaikan teknis ini untuk memastikan mobil kami bisa lolos pada technical inspection sebagai syarat wajib sebelum terjun ke sirkuit," katanya, didampingi dosen pembimbing Tim Sapu Angin, Ir Witantyo M.Eng.Sc.

Selain perbaikan teknis, pihaknya juga menyiapkan kebutuhan non-teknis, seperti pengemudi yang siap dengan cuaca di London.

"Apalagi, kalau kompetisi di tingkat Asia itu tidak ada batasan bahan bakar, maka kompetisi tingkat dunia itu penggunaan bahan bakar dibatasi dan adu cepat," katanya.

Secara teori, karena kondisi di London yang relatif dingin maka konsumsi bahan bakarnya pun bisa lebih irit (hemat) dibandingkan saat di Filipina.

"Soal kecepatan kami masih harus mengintip tim-tim lain dari Amerika dan Eropa. Selama ini, kecepatan yang dicapai Sapu Angin bisa mencapai rata-rata 70 km per jam dengan konsumsi bahan bakar 250 km per liter," katanya.

Sementara itu, pengemudi mobil Sapu Angin 2016, Satria Bayu, mengaku akan berlatih 3-4 kali menjelang keberangkatan ke London.

"Kami juga akan melakukan latihan saat running test di London," katanya.

Mahasiswa semester 8 pada Jurusan Teknik Mesin FTI ITS itu mengaku siap mengemudikan Sapu Angin 2016 untuk menjadi juara dunia, karena dirinya sudah bergabung dengan Tim Sapu Angin sejak 2015.

"Tinggal, nasib saja, doakan ya," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Rektor ITS, Prof Ir Joni Hermana MSc.ES PhD, memohon dukungan masyarakat untuk kesuksesan mobil Sapu Angin dalam kejuaraan dunia di London.

"Keberangkatan tim ini bukan hanya atas nama ITS, tapi juga atas nama bangsa Indonesia, dan juga atas nama Benua Asia, karena keberangkatan tim ini juga mewakili Asia bersama Singapura dan Filipina," katanya.

Dalam ajang Divers World Championship (DWC) yang pertama kali diadakan sejak 30 tahun penyelenggaraan "Shell Eco-Marathon" untuk mempertemukan para juara dari Asia, Eropa, dan Amerika itu.

Sementara itu, GM External Relation PT Shell Indonesia, Haviez Gautama, menyatakan "Shell Eco-Marathon" diadakan untuk mewadahi talenta lokal dalam inovasi.

"Tim ITS sendiri sudah luar biasa sejak awal tampil," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement