REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para astronom untuk pertama kalinya menemukan komet yang tidak memiliki ekor. Menurut sebuah laporan terbru, komet ini memiliki kandungan air 1 juta kali lebih sedikit dibandingkan komet-komet lain yang pernah tercatat dalam ilmu pengetahuan. Komet ini terdiri dari bebatuan padat, seperti asteroid.
Tak seperti komet lain pada umumnya, komet ini terdiri dari es. Astronom mengatakan mereka baru saja menemukan komet yang merupakan'persilangan' antara asteroid dan komet. "Ini adalah penemuan yang super menarik karena ini bisa jadi menjadi bagian dari apa yang membentuk Bumi," ujar Oliver Hainaut dari European Southern Observatory.
Komet tanpa ekor ini tampaknya muncul dari awan Oort. Awan Oort merupakan 'rumah' dari ribuan komet atau dikenal juga dengan sebutan waduk komet. Orbit dari komet ini melintasi Tata Surya setiap 200 sampai beberapa ribu tahun. Karena posisinya yang dekat dengan matahari, es yang ada menghilang. Namun, komet yang disebut C/2014 S3 ini rupanya tidak memiliki es yang membentuk ekor komet. Ilmuwan mengatakan komet ini tampaknya pepaduan dari komet es dan asteroid berbatu.
Komet ini pertama kali terlihat tahun 2014 menggunakan teleskop PANSTARSS-S1 di Hawaii. Setelah dua tahun pengamatan, Hainaut dan timnya menduga komet ini terbentuk di suatu tempat di dekat bumi sekitar 4 miliar tahun lalu. Komet ini bisa jadi mengalami tabrakan di tepi Tata Surya dan menghabiskan sebagian 'masa hidupnya' di awan Oort.
Kini, astronom masih mencoba mengidentifikasi komet hibrid ini lebih lanjut. Mereka masih menari tahu apakah benar komet tersebut terbuat dari sisa-sisa bahan yang pertama kali membentuk Bumi. Penelitian ini dipublikasikan dalam Science Advances.