REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Utama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Nuramaliati Prijono mengatakan, pengiriman para peneliti remaja pemenang Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) dan Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) 2015 ke Intel International Science and Engineering Fair (Intel ISEF) 2016 di Amerika Serikat merupakan wujud nyata pembinaan serius LIPI dan Kemendikbud pada generasi muda Indonesia.
"Tujuan pengiriman mereka agar para remaja lebih mencintai kegiatan meneliti. Ini merupakan kesempatan emas bagi pemenang LKIR dan OPSI untuk unjuk gigi dalam ajang ilmiah internasional," katanya, Selasa, (3/5).
Intel ISEF, terang Siti, merupakan ajang kompetisi ilmiah paling bergengsi di dunia yang dilaksanakan 8-15 Mei 2016. Ajang ini diikuti sekitar 1.800 siswa yang berasal dari lebih dari 80 negara di dunia.
Intel ISEF akan diselenggarakan di Phoenix Convention Center, Arizona, Amerika. Ajang ini penting diikuti supaya mereka bisa menemukan potensi dan bakat meneliti di kalangan remaja yang jika diasah terus akan jadi peneliti handal.
Sementara itu, Kepala LIPI Iskandar Zulkarnain meminta para pemenang LKIR dan OPSI untuk percaya diri dalam menghadapi lawan-lawan mereka dari berbagai negara di dunia.
"Jangan merasa rendah diri dalam menghadapi lawan-lawan dari negara yang lebih maju. Orang dari negara maju belum tentu mengalahkan kita."
Meskipun percaya diri, lanjut dia, namun para peserta lomba tak boleh sombong. Terus melakukan yang terbaik bagi Indonesia
"Lakukan yang terbaik. Menjaga kesehatan agar kuat saat bertanding," kata Iskandar.
Para pemenang LKIR yang dikirim ke ajang Intel ISEF antara lain Ni Putu Intan Apsari, Cok Laksmi Pradna Paramita (SMAN 3 Denpasar), Aristo Kevin dan Maulana Imam Septyo Putro (SMAN 3 Semarang), Jerome Adriel Tjiptadi dan Edwin Julianto (SMA Santa Laurensia Tangerang). Pemenang OPSI antara lain Chabib Fachry Albab dan Millah Khoirul Mu'azzah (SMAN 2 Lamongan) dan masih banyak lagi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
