Jumat 29 Apr 2016 13:12 WIB

Seledri Jepang Bisa Turunkan Kolesterol Daging Ayam, Lho

Tim ITS melakukan penelitian dampak seledri Jepang terhadap kolesterol pada ayam.
Foto: ITS
Tim ITS melakukan penelitian dampak seledri Jepang terhadap kolesterol pada ayam.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kolesterol tinggi menjadi salah satu penyakit yang ditakuti di Indonesia. Melihat banyaknya penderita stroke dan kolesterol di Indonesia, Kholilah Nur Hidayah bersama tim bertekad untuk membuat cara pencegahannya.

Mahasiswa jurusan Biologi FMIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ini memberikan ekstrak seledri Jepang atau yang biasa dikenal dengan nama Ashitaba terhadap ayam broiler. Hasilnya, ekstrak tersebut mampu menurunkan kadar kolesterol pada daging ayam hingga 30 persen.

Selain Kholilah, tim berjumlah empat orang ini antara lain beranggotakan Raden Yuvita Rakhman, Faishal Aliwardana, dan Lintang Pertiwi. Menurut Kholilah, timnya memilih daging ayam sebagai objek penelitian karena paling banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. Daging ayam yang tersebar di pasaran mayoritas berasal dari daging ayam broiler atau ayam ras pedaging dengan kadar kolesterol yang sangat tinggi.

“Kami mencekoki ayam-ayam tersebut dengan ekstrak Ashitaba yang sudah kami olah,” ujar mahasiswi semester akhir tersebut.

Ekstrak yang berasal dari daun tumbuhan dengan nama ilmiah Angelika keiskei itu diolah melalui proses evaporasi. Sebanyak 60 ekor ayam digunakan untuk percobaannya dengan perlakuan yang berbeda setiap 15 ekornya.

Perlakuan tersebut dibedakan berdasarkan konsentrasi Ashitaba yang diberikan kepada ayam, yaitu nol persen, lima persen, 7,5 persen, dan 10 persen. Dari percobaan yang berlangsung selama sebulan tersebut, didapatkan bahwa konsentrasi 10 persen yang berhasil menurunkan kadar kolesterol paling tinggi, yaitu sebesar 30 persen.

Selain menurunkan kadar kolesterol, Kholilah menjelaskan ekstrak Ashitaba juga dapat menaikkan berat badan ayam. “Dengan masa panen yang sama antara ayam broiler yang diberi ekstrak dan tanpa ekstrak ashitaba, ayam dengan perlakuan ashitaba memiliki bobot yang lebih besar,” ujar mahasiswa angkatan 2012 ini.

Kholilah mengaku, ide tentang ekstrak Ashitaba tersebut mereka dapatkan ketika tim sedang melakukan studi ekskursi ke Pulau Bali. Kala itu mereka mengunjungi salah satu lokasi wisata yang terdapat banyak tanaman herbal.

“Di situlah kami mengetahui tentang Angelika keiskei untuk menurunkan kadar kolesterol,” ujarnya.

Penelitian yang mereka lakukan tersebut akhirnya berhasil menggondol dua penghargaan dalam International Engineering Invention and Innovation Exhibition (I-ENVEX) 2016 yang berlangsung di Malaysia, awal April 2016 lalu. Penghargaan yang diterima adalah Leading Innovation Award dari International Intellectual Property Network Forum Jepang dan Silver Medal untuk kategori Health, Biotechnology and Chemical.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement