Kamis 28 Apr 2016 14:03 WIB

Begini Strategi Alibaba di Indonesia

Rep: Nora Azizah/ Red: Winda Destiana Putri
ecommerce
ecommerce

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua tahun sebelumnya, Alibaba Group memegang saham terbesar dari UC Browser, salah satu platform browsing pesaing Chrome dan Opera.

Melalui UC Browser, Alibaba semakin lihai me‎nggali minat pasar. Berdasarkan hasil survei terakhir UC Web terhadap pengguna internet di Indonesia, UC Browser merupakan platform pencarian terbesar dan terbanyak digunakan dengan market share lebih dari 30 persen.

Sementara pertumbuhan e-commerce di Indonesia juga kian pesat seiring penetrasi ponsel pintar meskipun bukan menjadi negara terbesar pengguna belanja online. Berdasarkan data dari e-marketer world bank 2015, total online shopper di Indonesia mencapai 7,4 juta pembeli.

Alibaba masuk ke Indonesia memang tidak setengah hati. Sejumlah strategi telah dipersiapkan matang demi melebarkan pasar, tidak hanya di Indonesia tapi juga kawasan Asia Tenggara. ‎Strategi dibentuk berdasarkan survei yang telah dilakukan Alibaba melalui UC Web.

"Kami melihat konsumen Indonesia lebih aktif dibandingkan negara Asia Tenggara lainya," kata General Manager Global Markets Alibaba Mobile Business Group Kenny Ye.

Strategi yang dibawa Alibaba ke Indonesia untuk industri mobile business berupa 'business circle', yakni semacam rantai bisnis. Rantai tersebut terdiri dari empat komponen penting, seperti User, Experience, Brand, dan Engangement.

‎User atau pengguna menjadi faktor utama dari keberhasilan e-commerce. Perusahaan hendaknya harus memberikan loyalitas tinggi pada pelanggannya.

Seperti yang dilakukantaobao.com sebagai e-commerce mitra Alibaba. Taobao melakukan branding cukup baik dengan mengedepankan pelayanan dan kepercayaan pelanggan.

Kemudian pengalaman belanja diberikan dalam bentuk berbeda. Alibaba memanfaatkan flash sale, kupon gratis, dan kampanye potongan harga untuk menarik pelanggan. Cara tersebut juga berguna dalam mengembangkan label.

Alibaba juga peduli terhadap user engagement, dimana respons dan penilaian pelanggan akan menjadi sumber informasi terdepan.

Bila user engagement positif maka akan berpengaruh besar bagi e-commerce. Itu sebabnya Alibaba mencoba mengawinkan iklan tradisional dan digital dari segi pemasaran. ‎

"Kami bekerja dengan cara berbeda tapi fokus pada konten," jelas Kenny.

Hingga saat ini, iklan digital Alibaba tergolong berhasil. Sebanyak 300 juta pelanggan sudah mengenal Alibaba, 2,3 juta video views, mendapat kunjungan 2,2 juta page visit, serta diangkat ke lebih dari 50 media seluruh dunia.

Alibaba memiliki target cukup besar dengan pasar Indonesia. Sebab, Indonesia dianggap menjadi negara berpotensi besar dalam industri mobile business di masa depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement