Rabu 27 Apr 2016 09:09 WIB

Ini Hasil Operasi Satelit LAPAN A2/ORARI

Rep: MGROL55/ Red: Winda Destiana Putri
Satelit
Foto: blogspot
Satelit

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Setelah resmi diluncurkan pada bulan September 2015 lalu, Satelit LAPAN A2/ORARI telah mendapatkan beberapa hasil pantauan di bumi.

"Kegiatan desain, perancangan, pembangunan dan pengujian satelit di lakukan di dalam negeri dengan memanfaatkan fasilitas yang dimiliki LAPAN dan beberapa instansi terkait," kata Thomas Djamaluddin, saat ditemui di Rancabungur, Bogor belum lama ini.

Misi yang dibawa dalam satelit LAPAN A2/ORARI yaitu pengamatan bumi, monitoring kapal laut, dan komunikasi amatir dan pengembangan kemampuan atau kemandirian. Dalam acara sosialisai persiapan peluncuran satelit LAPAN A3/LAPAN-IPB di Rancabungur Bogor belum lama ini juga dipaparkan juga hasil data satelit LAPAN A2/ORARI.

Dalam presentasi tersebut, Abdul Rahman sebagai Kepala Pusat Teknologi Satelit milt mengatakan, satelit telah melakukan pemantauan kapal yang mencurigakan (illegal fishing), dapat menerima 24 juta sinyal kapal dengan AIS (Automatic Indentification System), juga dapat mendeteksi perjalanan kapal laut.

"Belum lama ini juga ada kasus penyandraan 10 orang WNI yang dilakukan oleh sindikat teroris, satelit LAPAN A2/ORARI berhasil memonitoring kapal yang diduga membawa 10 orang WNI," kata dia.

Thomas Djamaluddin menambahkan, kelebihan lain satelit LAPAN A2/ORARI juga bisa memantau 24 juta kapal per hari, dengan jarak sekitar sekitar 4 sampai 6 meter.

Untuk pemantauan daerahnya sendiri berada di perbatasan seperti Kalimantan, pembangun jalan di daerah perbatasan, pembangun di daerah perbatasan antara Indonesia dan Malaysia.

Satelit LAPAN-A2/ORARI mulai dibangun pada tahun 2008 di Pusat Teknologi Satelit LAPAN Rancabungur Bogor. Satelit ini merupakan hasil rancangan para peneliti LAPAN.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement