REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) resmi meluncurkan program start up industri benih padi Institut Pertanian Bogor (IPB) 3S. Untuk mendukung swasembada pangan nasional, IPB tak hanya melakukan inovasi terkait benih pertanian.
"Kami juga selalu bekerja sama dengan seluruh kepemerintahan untuk mendorong dan menyadari bahwa pertanian penting," kata Rektor IPB (2012-2017) Herry Suhardiyanto, saat peluncuran benih di Tanjungsari, Kabupaten Bogor, Senin (25/4).
Herry menjelaskan selain terus bekerja sama dengan pemerintah daerah, pihaknya juga terus mendukung pelaku tani. Dia menyatakan, sangat pwnting untuk memberdayakan para petani selain sudah didukung dengan varietas benih IPB 3S.
"Petani nantinya juga tak hanya menggiling padi untuk dijual tapi bisa menghasilkan bibit atau penjualannya juga lebih membaik," jelas Herry.
Herry menerangkan ada empat kegiatan dalam pengembangan induatri benih sumber IPB 3S. Dia menyatakan meningkatkan benih utama dengan penguatan peralatan produksi dan laboratorium.
"Kegiatan kedua memproduksi sumber satu hektare benih penjenis dan 50 hektare benih dasar," ungkap Herry. Selain itu juga akan ada pelatihan, pengawas, dan pedamping 20 orang untuk benih sumber serta 250 untuk benih komersial dengan sosialisasi melalui 16 demplot masing-masing satu hektare.
Diketahui, varietas IPB 3S memiliki produktivitas rata-rata dua ton/hektare. Benih padi jenia varietas tersebut dinilai jauh lebih tinggi dibanding padi yang sudah berkembang saat ini.