REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) akan meluncurkan satelit Lapan-A3 pada akhir Mei 2016 dari India. Satelit ini merupakan hasil kerja sama Lapan bersama Institut Pertanian Bogor (IPB).
Rektor IPB Herry Suhardiyanto menerangkan, satelit ini dapat memberikan informasi indra yang bermanfaat. “Untuk secara real time dapat memperkirakan produksi padi nasional,” kata Herry melalui pesan singkat kepada wartawan, Senin (25/4).
Herry juga menambahkan, satelit tersebut dapat memperkirakan daerah potensi perikanan dalam rangka ketahanan pangan. Di samping itu juga bisa memantau hot spot dan informasi atmosfer.
Pada kesempatan kali ini IPB memang dilibatkan dalam pembuatan satelit tersebut. Menurut Herry, keterlibatan ini dilakukan karena IPB mendapat mandat dari negara sebagai institusi terdepan dalam riset tentang ketahanan pangan. Selain itu, IPB memiliki banyak ahli di bidang remote sensing dan perencanaan wilayah.
Selama ini, kata Herry, bangsa Indonesia selalu memanfaatkan informasi dari satelit milik negara lain. Karena itu, bangsa ini tentu harus memiliki informasi yang akurat dari satelit milik sendiri. Dengan kata lain, sesuai dengan kebutuhan negeri ini. Oleh sebab itu, menurut Herry, sejak 2009 IPB mulai merintis kerja sama dengan Lapan. Kerja sama dimulai dengan pembahasan bersama tentang space mission.
Menurut Herry, satelit tersebut difokuskan untuk mendukung terwujudnya ketahanan pangan dan kebanggaan nasional. Dalam hal ini dengan menggunakan satelit yang dibangun oleh anak bangsa.