REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Al Azhar Indonesia mengadakan Uber Goes To Campus, belum lama ini. Marketing Manager Gia Adhika memperkenalkan Uber kepada pengguna baru dan sosialisasi tentang Uber di Indonesia kepada mahasiswa.
Gia juga memberikan paparan mengenai aplikasi UBER yang menekankan pada safety, efficiency and innovation. Mengawali presentasinya, Gia Adhika menjelaskan sejarah didirikannya Uber di San Fransisco, Amerika Serikat tahun 2010 oleh Travis Kalanick dan Ryan Graves, dimulai dari start-up business hingga akhirnya ekspansi ke 16 negara di dunia.
"Perkembangan UBER hingga saat ini begitu cepat itu karena Experience Marketing yaitu Uber memberikan pengalaman yang berbeda bagi setiap pengguna Uber," ujar Gia.
Selain itu ada beberapa strategi marketing yang dilakukan Uberantara lain program #UberCHOPPERJKT di mana Uber memberikan pelayanan berkendara dari Grand Indonesia menuju Bandara Halim dengan Helikopter secara cuma-cuma bagi pelanggan setianya atau saat Uber bagi-bagi berlian gratis bekerjasama dengan Frank&co.
Claussen S, sebagai bagian operations Uber, menjelaskan mengenai bagaimana sistem operasi Uber bekerja. Di kalangan masyarakat lebih mengenal UBER sebagai layanan transportasi yang bisa dengan mudah dipesan melalui aplikasi di smartphone. Padahal jauh dari itu, menurut Claussen, bisnis Uber sama sekali bukan bisnis transportasi, melainkan bisnis teknologi.
Ia menjelaskan awal mula ide hadirnya Uber ketika pendiri kami yang hadir dalam sebuah konferensi di Paris dan saat itu sudah malam dan tidak ada taksi. Muncul ide, bagaimana kalau bisa pesan mobil keren, langsung datang, cuma lewat satu sentuhan di smartphone.
Saat ini, Uber juga sedang mencari kandidat yang berminat untuk mengambil internship sebagai seorang Uber Ambassador. Pada program Uber Ambassador selain mendapatkan ilmu juga memiliki kesempatan ke San Fransisco untuk mendapatkan pelatihan langsung dari kantor pusat Uber.