REPUBLIKA.CO.ID, LOUSIANA -- Badan Antariksa AS (NASA) mendeteksi sinyal aneh yang datang dari sumber gelombang gravitasi. Sinyal ini dideteksi kurang dari setengah detik setelah bukti pertama adanya geombang gravitasi tercatat pada 14 September 2015 lalu. Sinyal samar yang sangat singkat ini didaftarkan teleskop NASA Fermi Telescope dari lokasi yang sama di luar angkasa menggunakan instrumen Gamma-ray Burst Monitor (GBM).
Partikel cahaya energi tinggi yang disebut sinar gamma tertangkap dari penggabungan lubang hitam di lokasi tersebut. Penemuan ini tidak hanya membantu fisikawan menentukan sumber yang tepat dari gelombang gravitasi. Jika keberadaan gelombang ini terkonfirmasi, akan memiliki implikasi besar bagi pemahaman ilmuwan mengenai fundamental fisika yang mengatur alam semesta.
Pencarian 100 Tahun, Ilmuwan Buktikan Gelombang Gravitasi Einstein
"Sinar gamma yang tumbul dari penggabungan libang hitam akan menjadi temuan penting karena lubang hitam sebelumnya diperkirakan mampu menggabungkan tanpa menghasilkan cahaya apapun," kata NASA.
Pada 14 September lalu, fasilitas Laser Interferometer Gravitational Wave Observatory (LIGO) di Washington dan Lousiana berhasil membawa bukti langsung dari gelombang gravitasi Einstein. Gelombang gravotasi ini dideteksi dari penggabungan dua lubang hitam (lubang hitam biner) sekitar 1,3 miliar tahun yang lalu. Sekarang, peneliti NASA baru saja mengumumkan bahwa mereka juga melaporkan sesuatu yang aneh yag terjadi juga pada 14 September.
Pembuktian Teori Einstein, Ini 7 Fakta Seputar Gelombang Gravitasi
Peristiwa ini berupa ledakan yang sangat samar dari sinar gamma dalam durasi kurang dari setengah detik setelah gelombang gravitasi. Apakah ini kebetulan? Ilmuwan belum bisa mengatakan ada kesempatan 0,2 persen dua perstiwa ini terjadi secara acak pada waktu yang sama dan tempat yang sama. Ilmuwan pun kini masih mencari tahu seputar gelombang gravitasi. Penelitian ini dipublikasikan dalam The Astrophysical Journal.