Senin 18 Apr 2016 16:20 WIB

Ririek: Kerja Sama Telko dan Perbankan Percepat Inklusi Keuangan

Rep: fuji pratiwi/ Red: Taufik Rachman
Ririek Adriansyah
Foto: antara
Ririek Adriansyah

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kerja sama perusahaan telekomunikasi (telko) dengan perbankan dinilai akan mempercepat tujuan inklusi keuangan seperti yang dicanangkan pemerintah.

Direktir Utama Telkomsel Ririek  Adriansyah mengatakan, ada dua fakta utama yang harus disadari bersama yakni layanan bank baru menembus 36 persen masyarakat, entah karena sulitnya jangkauan ataupun pola hidup masyarakat yang tidak memungkinkan untuk berbank.

Ke dua, ada 300 juta pengguna kartu telkomunikasi di Indonesia. Dengan 152 juta konsumen, Telkomsel memiliki lebih dari 100 ribu BTS dan menjangkau 95 persen populasi.

''Telkomsel ingin membantu membangun ekosistem kuangan nontunai, termasuk bagi masyarakat yang belum berbank. Telkomsel sudah punya 400 ribu agen distribusi yang bisa dimanfaatkan juga sebagai agen perbankan,'' ungkap Ririek dalam peluncuran TCASH-BTPN Wow!, Senin (18/4).

Kerja sama Telkomsel dengan BTPN mengembangkan layanan keuangan terhubung TCASH-BTPN Wow!, kata Ririek, jadi awal proses panjang tidak hanya bagi masyarakat tapi juga bagi program gerakan non tunai pemerintah. Sehingga kesuksesan program transaksi keuangan bukanlah kerja sendiri-sendiri. Sehingga Telkomsel berharap kerja sama layanan Laku Pandai perbankan dengan peruahaan telekomunikasi ini benar-benar bisa bermanfaat bagi inklusi keuangan.

Selain dengan BTPN, Ririek mengaku Telkomsel terbuka juga untuk kerja sama serupa dengan bank lain. Selain pengembangan TCASH, para agen juga harus terus diedukasi.Khusus bank, 400 agen Telkomsel yang sehari-hari dekat dengan masyarakat bisa dimanfaatkan juga sebagai agen perbankan agar mudah melakukan sosialisasi ke tengah masyarakat.

Mampu melayani sekitar 95 persen dari populasi Indonesia, Telkomsel telah memiliki lisensi Layanan Keuangan Digital (LKD) dari BI yang mencakup layanan keuangan elektronik TCASH yang konsisten mengembangkan ekosistem non-tunai untuk transaksi keuangan yang saat ini memiliki 6,5 juta pengguna.

Tahun lalu, uji coba TCASH juga dilakukan untuk pembayaran honor santri karya dan belanja para santri di lingkungan Pondok Pesantren Daarut Tauhiid, Bandung. Ke depannya, Telkomsel optimistis layanan ini berpotensi dikembangkan di 3.000 pesantren di Indonesia, serta berbagai komunitas petani maupun komunitas ekonomi menengah ke bawah lain yang belum terjangkau layanan keuangan formal.

Dengan terobosan ini, lanjut Ririek, Telkomsel ingin memberikan akses keuangan kepada masyarakat luas dengan mudah. Dengan begitu, diharapkan ada solusi untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi nasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement