Ahad 17 Apr 2016 19:10 WIB

Alibaba Masuk Pasar Indonesia, JD.com Siap Menghadang?

Alibaba Grup (ilustrasi)
Foto: REUTERS
Alibaba Grup (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pertempuran industri eCommerce di Indonesia akan semakin seru saja. Menyusul masuknya raksasa eCommerce Cina, yakni Alibaba melalui Lazada. Namun kehadiran Alibaba bakal dihadang JD.com melalui JD.id di Indonesia.

Alibaba sebelumnya melakukan akuisisi Lazada senilai 1 miliar dolar AS. Lazada merupakan salah satu pemain eCommerce di Indonesia.

Kehadiran Alibaba tak urung makin meramaikan persaingan eCommerce di Indonesia. Selain Lazada, ada OLX dan Tokopedia, ada juga Matahari Mall dan Elevenia. Mereka dikenal sebaga e-commerce yang berbasis marketplace.

Namun jika dilihat dari persaingan di negara asal Alibaba, pesaing terberat Alibaba bukanlah eCommerce lain yang berbasis marketplace. Alibaba melainkan eCommerce berbasis business to consumers (B2C) atau direct sales online, JD.com.

Di Indonesia JD.com hadir melalui JD.id. JD.id tampaknya bakal menjadi penghadang Alibaba sekaligus sebagai pesaing utamanya.

Data iResearch menunjukkan jika JD.com merupakan perusahaan online direct sales terbesar di Cina pada kuartal terakhir 2014. Pangsa pasar JD.com diketahui telah mencapai 49 persen. Sedangkan untuk layanan Marketplace, JD.com memiliki pangsa pasar 18,6 persen.

Nikkei Asia memprediksi bahwa JD.com tumbuh lebih cepat ketimbang pesaingnya, Alibaba. Pada 2015, total nilai barang dan layanan yang dijual di e-retailer JD.com naik sampai 78 persen dibanding tahun sebelumnya. Pertumbuhannya lebih dari dua kali lipat dibandingkan bisnis B2C Alibaba yang hanya 30 persen.

Dalam urusan skala bisnis, JD.com memang masih lebih kecil dibandingkan pesaing. Total Gross Merchandising Value (GMV) Alibaba mencapai 460 miliar dolar sedangkan JD.com baru mencapai 71 miliar dolar. Namun begitu nilai perusahaan JD.com telah mencapai 40 miliar dolar di Nasdaq saat ini.

Analis pasar di Cina dari Credit Lyonnais Securities Asia (CLSA), Elinor Leung, percaya jika gross margin JD.com akan meningkat signifikan dan mendapatkan keuntungan besar pada 2016. Saham JD.com mengalami tren kenaikan sedangkan saham Alibaba tren-nya cenderung turun.

"Di pasar saham, setidaknya, JD.com yang diakui sebagai pesaing utama Alibaba untuk pasar eCommerce di Cina," ujar Elinor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement