Rabu 13 Apr 2016 11:38 WIB

Yuri Milner Ajak Menjelajahi Antariksa

Antariksa (ilustrasi)
Foto: Reuters
Antariksa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Miliarder investor Internet Yuri Milner pada Selasa (12/4) mengumumkan inisiatif 100 juta dolar AS lain untuk lebih memahami kosmos, kali ini dengan mengerahkan ribuan pesawat antariksa sangat kecil untuk melakukan perjalanan ke sistem bintang tetangga terdekat dan mengirimkan kembali gambar-gambar ke Bumi.

Jika berhasil, para ilmuwan bisa menentukan apakah Alpha Centauri, sistem bintang yang jauhnya sekitar 25 triliun mil, memiliki planet serupa Bumi yang bisa mendukung kehidupan.

Butuh bertahun-tahun untuk mengembangkan proyek, yang dijuluki Breakthrough Starshot, dan tak ada jaminan itu akan bekerja.

Pengumuman Selasa, (12/4) yang disampaikan bersama ahli kosmologi Stephen Hawking, muncul kurang dari setahun setelah pengumuman proyek Breakthrough Listen.

Proyek jangka panjang bernilai 100 juta dolar AS yang juga didukung oleh Milner itu memantau sinyal radio untuk mencari sinyal tanda-tanda kehidupan intelegensia di seluruh semesta.

Breakthrough Starshot melibatkan pengerahan kendaraan pendorong kecil dan ringan untuk membawa perlengkapan seperti kamera dan alat komunikasi.

Para ilmuwan berharap kendaraan yang juga disebut nanocraft atau pesawat-nano itu pada akhirnya akan terbang dengan 20 persen kecepatan cahaya, seribu kali lebih cepat dibandingkan dengan kecepatan pesawat antariksa sekarang.

"Benda itu akan terlihat seperti chip dari telepon selular dengan layar seperti kasa yang ringan," kata Pete Worden, mantan direktur Ames Research Center Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) yang memimpin proyek itu.

"Lintangnya sekitar 10, 12 kaki."

Dia membayangkan mengirim pesawat antariksa konvensional lebih besar yang membawa ribuan nanocraft ke orbit, dan kemudian meluncurkan satu per satu nanocraft, katanya dalam sebuah wawancara.

Ide-ide semacam itu sebelumnya membawa hasil berbeda.

Dua tahun lalu KickSat Cornell University menelan kegagalan setelah pesawat yang membawa 104 mikro-satelit ke antariksa gagal meluncurkan mereka ke orbit. Satelit-satelit sangat kecil itu tadinya akan diluncurkan ke orbit untuk mengumpulkan data selama beberapa pekan.

Worden menyadari tantangan-tantangan itu, termasuk mempertahankan keutuhan nanocraft saat peluncuran.

Mereka akan harus bertahan 20 tahun melakukan perjalanan melewati lingkungan ruang antarbintang, dengan hambatan seperti benturan debu.

"Masalahnya sedang berusaha dipecahkan," kata Worden seperti dilansir kantor berita Reuters.

Pemerintah kemungkinan tidak akan melakukan riset itu karena sifatnya spekulatif, katanya, namun teknologinya cukup menjanjikan untuk dikejar.

Jika pesawat nanocraft mencapai sistem bintang dan sukses mengambil foto, akan butuh waktu sekitar empat tahun lagi untuk mengirimkannya kembali ke Bumi.

Milner, yang pernah menjadi siswa PhD di bidang fisika di Moskow namun tidak menyelesaikannya dan pindah ke Amerika tahun 1990, merupakan satu dari beberapa hartawan yang mendedikasikan waktu dan uang untuk penjelajahan antariksa.

Dia dikenal dengan kecerdasan investasi, termasuk di jaringan media sosial Facebook Inc dan perusahaan telepon pintar China, Xiaomi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement