Selasa 12 Apr 2016 15:28 WIB

Ampas Tebu Bisa Digunakan Jadi Bahan Pengawet, Lho

Rep: Lintar Satria/ Red: Dwi Murdaningsih
Nugget dimasak menggunakan minyak banyak dan mengandung pengawet, menjadikannya kurang cocok sebagai camilan anak.
Foto: pixabay
Nugget dimasak menggunakan minyak banyak dan mengandung pengawet, menjadikannya kurang cocok sebagai camilan anak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti-peneliti muda Universitas Brawijaya menciptakan karya pengawet makanan yang terbuat dari ampas tebu. Pengawet makanan ini diberi nama Bagasse Edible Coating. Pengawet ini dapat digunakan untuk sayuran, buah, dan daging.

“Sifatnya melapisi buah supaya tidak terjadi oksidasi dan produk yang dilapisi lebih tahan lama,” kata Rhezaldian Eka Darmawan, salah satu pencipta pengawet ini, Selasa (12/4).

Produk ini telah diujicobakan pada buah apel. Dari hasil pengujian, apel utuh dengan kulit bisa bertahan hingga 75 hari. Namun bila dikupas, hanya bisa tahan hingga 5 hari.

“Bahan ini aman karena terbuat dari bahan food grade. Jadi langsung bisa dimakan dan tidak perlu dicuci,” katanya.

Rheza mengaku, ide penemuan terinspirasi dari proses pengiriman buah ekspor impor yang memakan waktu lama. Akibatnya, banyak buah yang busuk dan mengering sehingga petani lokal banyak mengalami kerugian. Selain itu, saat ini beberapa buah impor kulitnya dilapisi oleh wax atau lilin yang bertujuan menghambat proses pembusukan. Namun berdasarkan keterangan Rheza, zat ini berbahaya sehingga harus dicuci sebelum dimakan.

Produk ini merupakan pengembangan alternatif dari produk-produk pengawet serupa yang telah dikembangkan oleh timnya. Sebelumnya, Rheza dan kawan-kawannya telah mengembangkan pengawet buah dari susu sisa dan polisakarida. Masing-masing produk memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement