REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Virus Zika yang baru-baru ini kembali mewabah di Brazil ternyata dapat menyebabkan gangguan otak yang lebih parah ketimbang perkiraan sebelumnya. Tercatat sudah terdapat lima pasien di Brazil yang dinyatakan positif virus zika mengalami gangguan pada penglihatan dan memori mereka.
Padahal sebelumnya para ilmuwan hanya memprediksi virus Zika dapat menyebabkan gangguan otak pada janin dan mengakibatkan kelumpuhan sementara pada otak. Namun, gangguan lebih lanjut para pasien tersebut baru diketahui setelah mereka sudah meninggalkan rumah sakit.
Penyakit ini diyakini telah menginfeksi sebanyak 1,5 juta orang sejak kembali mewabahnya virus tersebut di Brazil, dan lebih lanjut, di seluruh dunia. Para pasien tiba di rumah sakit dengan kondisi demam, kemudian ruam, dan beberapa menderita mata merah, gatal dan sakit otot dan sendi, layaknya gejala diketahui dari virus Zika. Gejala neurologis kadang-kadang dimulai segera, atau 15 hari setelah pasien pertama mencari pengobatan.
“Meskipun studi kami kecil, namun ini membuktikan bahwa virus ini memiliki efek berbeda pada otak. Gejala neurologis itu terjadi pembengkakan pada otak dan kerusakan myelin, yaitu komponen lemak yang melindungi syaraf serta sumsum tulang belakang,” kata Dr Maria Lúcia Brito Ferreira dari rumah sakit Restorasi di Recife, Brasil yang dikutip Guardian, pada Ahad (10/4).
Dia menyadari penemuannya belum dapat dipublikasikan, sehingga dia mengembangkan penyelidikan untuk menemukan virus sebenarnya. Dia bersama timnya mendokumentasikan 151 kasus dengan gejala neurologis.