REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Melakukan interaksi dan mendapatkan respons langsung dari jajaran pemerintahan mungkin cukup sulit jika dilakukan dengan cara konvensional. Akan tetapi, putra bangsa, Rama Raditya bersama tim, berhasil menghadirkan Qlue, sebuah media sosial tak biasa yang memungkinkan masyarakat langsung berinteraksi dan mendapatkan respons dari pemerintah setempat.
Kecenderungan masyarakat untuk menggunakan media sosial populer seperti Facebook hingga Path untuk menyampaikan keluhan menjadi salah satu dasar lahirnya Qlue. Namun, keluhan yang disampaikan melalui media sosial biasa akan sulit untuk mendapatkan respons langsung dari instansi terkait. Oleh karena itu, Qlue hadir untuk menjembatani komunikasi masyarakat dan pemerintah dengan cara yang sederhana dan mudah untuk digunakan.
"Terintegrasi dengan smart city system," terang VP of Marketing Qlue Ivan Tigana kepada Republika.co.id, Jumat (8/4).
Instansi yang melakukan respons dengan baik dan cepat akan mendapatkan poin yang baik pula. Sebaliknya, keluhan yang tidak direspons dengan cepat akan membuat penilaian instansi terkait tersebut menjadi buruk. Oleh karena itu, keluhan masyarakat yang masuk melalui Qlue cukup cepat ditanggapi oleh petugas terkait.
"(Untuk keluhan) ada 26 label, mulai dari sampah hingga masalah fasilitas umum dan lingkungan," tambah Ivan.
Selain dapat dimanfaatkan oleh instansi pemerintahan untuk meningkatkan pelayanan, Qlue juga dapat dimanfaatkan pebisnis untuk meningkatkan mutu layanan. Ivan mengatakan, keamanan bagi para pengguna hingga keakuratan data telah menjadi jaminan dari Qlue bagi penggunanya.
Oleh karena itu, Ivan mendorong agar masyarakat juga secara aktif melaporkan berbagai keluhan yang mereka temui melalui Qlue. Dengan begitu, keluhan-keluhan tersebut nantinya akan dapat sampai langsung kepada jajaran pemerintahan hingga pengusaha yang mereka tuju. Melalui Qlue, Ivan mengatakan, pihaknya juga mendorong agar semua lapisan masyarakat mau berubah ke arah yang lebih baik.
Ikuti Whatsapp Channel Republika