REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi pengguna Whatsapp, mulai semalam Anda akan senang mengetahui bahwa saat ini semua yang dilakukan pada aplikasi ini dilindungi dengan enkripsi end-to-end.
"Mulai sekarang ketika Anda dan kontak yang dimiliki menggunakan versi terbaru dari aplikasi, setiap panggilan yang dibuat, dan setiap pesan, foto, video, berkas, pesan suara yang dikirim, adalah end-to-end enkripsi secara otomatis, termasuk kelompok chatting," ujar pendirinya, Jan Koum, dalam blog Whatsapp, dilansir dari laman Digital Trends, Rabu (6/4).
Itu artinya, lebih dari 1 miliar orang, baik mereka menggunakan Iphone, perangkat Android, Nokia, Blackberry, maupun Windows Phone, akan dilindungi dari peretas (hacker), penjahat siber, pemerintah, dan siapa saja yang tertarik menguping percakapan.
Ini masih belum jelas, apakah Whatsapp akan dapat membantu penegakan hukum mendapatkan akses ke data sehubungan dengan penyelidikan kriminal. Menurut the New York Times, Departemen Kehakiman baru-baru ini telah meneliti bagaimana hal itu dapat dilakukan dengan perintah penyadapan telepon mengingat keamanan melalui sistem enkripsi tersebut.
Sebelumnya, Koum telah berbicara tentang manfaat dan pentingnya enkripsi, terutama ketika Apple menghadapi perintah pengadilan terkait penembak teroris San Bernardino. Whatsapp adalah bagian dari kelompok perusahaan teknologi yang mengajukan amicus singkat untuk mendukung Apple.
"Enkripsi adalah salah satu alat yang paling penting bagi pemerintah, perusahaan, dan individu harus mempromosikan keselamatan dan keamanan di era digital yang baru," kata Koum menjelaskan.