REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Toshiba telah menerima empat laporan atas baterai yang terlalu panas dapat meleleh, namun CPSC mengatakan tidak ada yang cedera akibat melelehnya baterai lithium-ion Toshiba tersebut.
Karena masalah ini Toshiba telah menarik 91.000 laptop yang dijual di Amerika Serikat dan 10.000 yang terjual di Kanada. Penarikan kembali melibatkan 39 model Portege, Satellite dan Tecra laptop.
Menurut Komisi Keamanan Konsumen AS, kemasan baterai lithium-ion, yang dibuat oleh Panasonic, jika terlalu panas, dapat mengakibatkan laptop terbakar dan bahaya kepada konsumen.
Toshiba, yang pertama kali mengumumkan untuk menarik baterainya pada bulan Januari, ia mengatakan menarik kembali baterai di komputer Notebook Toshiba tertentu yang terjual sejak Juni 2011. Dilansir dari laman CNN Senin (4/4) pabrikan Jepang mengatakan akan menggantinya secara gratis.
Pada tahun 2006, Dell dan Apple (AAPL, Tech30) juga menarik hampir 10 juta baterai notebook lithium-ion yang dibuat oleh Sony karena kekhawatiran mereka bisa terlalu panas dan meledak. Dan beberapa hari yang lalu, Iphone Apple dikabarkan meledak pada penerbangan ke Hawaii.
Ini adalah sedikit terbaru dari berita buruk bagi Toshiba, yang melaporkan kerugian hingga 6 miliar dolar AS selama tahun lalu. Perusahaan menyalahkan kerugian pada peningkatan biaya proyek-proyek energi dan infrastruktur.