Rabu 30 Mar 2016 12:26 WIB

PMI dan ITB Luncurkan Aplikasi Peringatan Awal Banjir Bengawan Solo

Pemandangan Waduk Gajah Mungkur yang membendung Bengawan Solo, di Wonogiri, Jateng, Rabu (5/1).
Foto: ANTARA/Andika Betha
Pemandangan Waduk Gajah Mungkur yang membendung Bengawan Solo, di Wonogiri, Jateng, Rabu (5/1).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Palang Merah Indonesia (PMI) bekerjasama dengan IFRC (International Federation of the Red Cross and Red Crescent Societies) dan Zurich Insurance Indonesia (ZII), mengembangkan aplikasi berbasis android dan iOS untuk peringatan dini banjir. Aplikasi Sistem Informasi Peringatan dan Respon Awal Banjir Resolusi dan Akurasi Tinggi di Bengawan Solo - Flood Early Warning Early Action System (FEWEAS) ini memberikan informasi prediksi potensi banjir untuk 2 hari ke depan dengan interval 1 jam di DAS Bengawan Solo.

"Termasuk prediksi curah hujan skala dasarian untuk 5 tahun mendatang,” ujar Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI Letjend (purn) H. Soemarsono, Rabu (30/3).

Soemarsono menambahkan penggunaan sistim ini juga bekerjasama dengan Perum Jasa Tirta 1.Gubernur Jawa Tengah yang diwakili Kepala BPBD Provinsi Jawa Tengah Sarwa Pramana mengatakan aplikasi ini membantu Provinsi Jawa Tengah dalam mewujudkan masyarakat tangguh bencana.

“Gubernur sangat bangga dengan aplikasi ini karena mendukung program pemerintah mewujudkan desa, kelurahan, kabupaten kota, dan provinsi yang tangguuh bencana,” katanya.

Ketua Program Studi Meteorologi ITB, Armi Susandi yang juga Ketua pelaksana proyek FEWEAS menjelaskan bahwa masyarakat dapat ikut berperan aktif memberikan informasi kejadian banjir dengan mengunggah foto maupun video melalui aplikasi ini. Menurut dia, FEWEAS adalah aplikasi prediksi potensi banjir resolusi dan ketepatan tinggi yang pertama di Indonesia yang dikerjakan sendiri oleh tenaga ahli dari ITB.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement