REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Indonesia dinilai sangat membutuhkan Iradiator Gamma. Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) akan mulai membangun Iradiator Gamma Serbaguna mulai tahun ini hingga 2017.
Kepala BATAN, Djarrot Sulistyo Wisnubroto menceritakan tentang keinginan Malaysia untuk membangun Iradiator Gamma di Surabaya. “Sebenarnya saat mereka meminta kita prihatin dan gak bisa melarang juga,” ungkap Djarrot dalam acara Groundbreaking Pembangunan Iradiator Gamma Serbaguna di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) Serpong, Tangerang Selatan, Selasa (29/3).
Djarrot menilai, penggunaan radiasi nuklir untuk pengawetan makanan (iradiasi) menurut dia lebih aman dibandingkan bahan pengawetan lainnya. “Kita punya rendang yang bisa awet sampai 1,5 tahun dan rasanya tetap sama dari awal,” ungkap Djarrot dalam acara Groundbreaking Pembangunan Iradiator Gamma Serbaguna di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) Serpong, Tangerang Selatan, Selasa (29/3).
Rendang ini merupakan produk iradiator yang berskala kecil dari BATAN yang berada di Lebak Bulus. Djarrot mengatakan, penggunaan tenaga nuklir dalam makanan dan bahan-bahan lainnya sudah diizinkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Bahkan, kata dia, produk impor yang selama ini dikonsumsi masyarakat sudah banyak diradiasi.
Menurut Djarrot, pada dasarnya pemanfaatan nuklir ini untuk membunuh mikroorganisme pada makanan dan bahan-bahan tertentu. Sehingga, makanan tersebut tidak mengalami pembusukan cepat tanpa bahan pengawet yang berbahaya.