Selasa 29 Mar 2016 15:59 WIB

Sains di Balik Rasa Pedas

Rep: c34/ Red: Dwi Murdaningsih
Makanan pedas
Foto: flickr
Makanan pedas

REPUBLIKA.CO.ID, Sebagian orang sangat suka mengonsumsi makanan pedas, sementara sebagian lagi sangat menghindarinya. Ada penjelasan ilmiah mengenai cara kerja tubuh saat menolerir makanan pedas.

Dikutip dari Discovermagazine, toleransi makanan pedas berasal dari perubahan fisik reseptor nyeri tubuh. Sementara, faktor psikologi berpengaruh pada seberapa suka seseorang mengonsumsi makanan yang seolah 'membakar' mulut itu.

Sensasi panas dan pedas terdaftar melalui reseptor spesifik pada sel-sel saraf lidah. Ketika terkena capsaicin (zat kimia yang menimbulkan rasa pedas), reseptor ini terbuka untuk memungkinkan ion kalsium dan natrium mengirimkan sinyal panas ke otak.

Namun, dengan paparan berulang jangka pendek capsaicin, ion kalsium menutup pintu reseptor dan menghambat penularan lebih lanjut dari sinyal rasa sakit. Hingga kini, para ilmuwan juga masih mencoba memahami dampak paparan berulangnya dalam jangka panjang yang diketahui tidak merusak saraf secara permanen.

 

baca juga: NASA Rilis Gambar Baru Dua Galaksi Tampak Usai Bertabrakan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement