REPUBLIKA.CO.ID, CAPE CANAVERAL -- Roket Atlas-5 milik Aliansi Peluncuran Bersatu penuh muatan perbekalan dan peralatan percobaan ilmiah meluncur dari Florida pada Selasa (22/3), mendorong kapsul barang Orbital ATK ke Pangkalan Antariksa Internasional.
Roket sepanjang 59 meter itu lepas landas dari landasan luncur tepi pantai di Pangkalan Angkatan Udara Cape Canaveral pada 23.05 (10.05 WIB). Aliansi Peluncuran Bersatu adalah kerjasama Lockheed Martin dengan Boeing.
Di ujung roket, terletak kapsul Cygnus, yang penuh muatan makanan, percobaan ilmiah dan peralatan dengan berat hampir 3.400 kilogram, termasuk sebuah mesin pencetak tiga dimensi untuk membuat peralatan bagi antariksawan dan penahan non-tempel yang dirancang menyerupai kaki kadal.
Printer tersebut bekerja dengan cara memanaskan plastik, logam atau bahan lain menjadi arus saling menumpuk satu sama lain untuk membentuk objek tiga dimensi. "Jika kami memiliki pilihan tentang apa yang dapat kami lakukan dengan printer tersebut, saya yakin kami akan cukup kreatif," komandan pangkalan Tim Kopra mengatakan dalam sebuah wawancara di atas pesawat pada Selasa.
Penahan Kadal yang masih dalam tahap percobaan itu merupakan alat perekat baru yang meniru bagaimana cara kadal menempel di permukaan tanpa jatuh. Itu bertujuan menguji sebuah cara untuk menempelkan sesuatu di lingkungan luar angkasa, yang tidak memiliki gaya berat.
NASA sedang memperhatikan kaki kadal versi robotik untuk menempelkan sejumlah sensor dan peralatan lainnya di luar maupun di dalam satelit. Teknologi Penahan Kadal mungkin akan mengarah kepada varian penahan luar angkasa yang dapat, contohnya, untuk menahan televisi layar datar ke dinding tanpa sistem pengait dan bahan perekat, ujar kepala peneliti Aaron Parness dari Laboratorium Pendorong Jet NASA di Pasadena, Kalifornia.
Cygnus juga akan membawa sebuah teleskop yang dapat digunakan untuk mengulas meteor secara kimiawi saat mereka hancur di atmosfir bumi, dan purwarupa pangkalan latihan yang merupakan pecahan dari peralatan itu saat ini digunakan oleh para anggota pangkalan.
Cygnus dijadwalkan akan mencapai pangkalan, yang melayang sekitar 400 kilometer di atas permukaan bumi pada Sabtu. Dan diperkirakan untuk terus terpasang di laboratorium penelitian orbit, sebuah proyek senilai 100 miliar dolar Amerika milik 15 negara selama dua bulan.
Misi ilmiah Cygnus akan berlanjut setelah lepas dari pangkalan luar angkasa, yang menjadi dasar penelitian kebakaran. Kapsul tersebut, yang tidak dirancang untuk kembali ke bumi, akan terjun bebas ke atmosfir dan terbakar dengan sendirinya.