REPUBLIKA.CO.ID, Suhu di Singapura selama dua pekan ke depan diperkirakan anak naik 9 derajat Celcius pada tahun ini. Badan Lingkungan Hidup (NEA) Singapura mengatakan suhu pada musim kering bisa mencapai 36 derajat Celcius selama beberapa hari. Padahal, data NEA sebelumnya menyebut umumnya pada bulan Maret temperatur hanya sekitar 27 derajat Celcius.
Dilansir dari Straitstimes, Maret terpanas yang tercatat di Singapura terjadi pada tahun 1998. Saat itu, suhu rata-rata 29,5 derajat Celcius. NEA memprediksikan kenaikan suhu selama dua pekan dengan mempertimbangkan beberapa faktor.
El Nino masih menjadi penyebab cuaca yang abnormal yang melibatkan pemanasan dari Samudera Pasifik di dekat khatulistiwa. Selain itu, ada faktor massa udara kering dan hangat di kawasan ini serta terjadinya ekuinoks. Selama dua kali dalam setahun, matahari berada dekat dengan bumi pada 20 Maret dan 22 September. Matahari seperti berada di tengah kepala pada siang hari. Sinar matahari mencapai permukaan bumi pada tingkat paling inteks sehingga siang hari lebih siang dibandingkan biasanya.
Curah hujan untuk bulan Maret juga diperkirakan akan turun di bawah tingkat normal. Namun masih terjadi hujan petir singkat di sore hari. Kondisi angin muson timur laut diperkirakan akan melemah selama dua pekan ke depan. Hampir smeua wilayah di Singapura menerima curah hujan di bawah rata-rata dalam dua pekan pertama bulan ini. Cuah hujan terendah di wilayah timur sekitar Pasir Ris, dengan hanya 4 mm, sekitar 95 persen di bawah rata-rata.
Kondisi cuaca ini cukup berdampak terhadap aktivitas masyarakat. Penisunan Jefrey Tan (61 tahun) mengaku beraktivitas lebih pagi dibandingkan biasanya. Pria yang biasa beraktivitas olah raga taiji ini mengatakan sinar matahari membuatnya cepat lelah sehingga dia harus beraktivitas lebih pagi.
baca juga: Microsoft Akhirnya Update Windows 10 Mobile