REPUBLIKA.CO.ID, Badan Antariksa Eropa (ESA) dan Rusia akhirnya dengan sukses meluncurkan satelit dari Baikonur Cosmodrome di Kazakhstan. Satelit The ExoMars Trace Gas Orbiter (TGO) telah lepas landas, Senin (14/3). TGO memiliki misi untuk menyelidiki atmosfer di Mars. TGO juga termasuk modul demonstrasi (EDM) untuk menguji teknik pendataran di Mars dalam misi yang akan datang.
Dilansir dari Physicsworlds.com, TGO dijadwalkan tiba di Mars setelah menempuh perjalanan tujuh bulan, atau sekitar bulan Oktober mendatang. TGO lalu akan berada di orbit Mars sampai Januari 2007. Ilmuwan dari ESA kemudian akan menggunakan teknik 'aerobraking' untuk mencari tahu atmosfer di Mars. Untuk mencari tahu atmosfer, TGO lantas akan bermanuver pada orbit bundar dengan ketinggian 400 km.
Ilmuwan ESA, Jorge Vago yakin pengamatan dengan TGO ini akan seribu kali lebih baik dibandingkan misi sebelumnya yang pernah dijalankan. "Kita tidak tahu persis waktu yang diperlukan untuk aerobraking, semua tergantung bagaimana atmosfer nanti bisa terambil," ujar dia.
Para peneliti berharap misi ilmiah TGO akan dimulai pada Desember 2017. Misi ilmiah ini akan berlangsung selama lima tahun. TGO membawa empat instrumen termasuk spektromter, kamera resolusi inggi dan detektor neutron. Nantinya, TGO akan memetakan sumber metana di Mars. Data yang diperoleh akan diolah untuk mengetahui apakah atmosfer yang terdapat di Mars termasuk dalam proses geologi atau proses biologi.
Misi ini juga akan memetakan hidrogen di bawah permukaan Mars hingga kedalaman sekitar 1 meter. Nantinya, ilmuwan berharap akan bisa mengungkap deposit air di bawah permukaan sehingga bisa membantu menyiapkan lokasi pendaratan untuk misi masa depan.
baca juga: 3 Smartphone dengan Bonus Aksesoris yang Menggiurkan
|